TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris gabungan (Setgab) koalisi menggelar rapat terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Pada rapat tersebut disepakati pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
"Semua sepakat ada kompensasi jangka pendek dan panjang. kan untuk kepentingan rakyat" kata pimpinan rapat sekaligus Wakil Ketua Koalisi Aburizal Bakrie di Jakarta Senin malam, 13 Mei 2013.
Dana yang dianggarkan Rp 13-14 trilin dan diberikan kepada 62-65 juta orang. Bantuan untuk penduduk penghasilan rendah itu akan mencapai US$ 1-2 per hari atau Rp 584 ribu per bulan.
Dengan kesepakatan ini Pemerintah akan menaikkan harga premium Rp 2.000 per liter menjadi Rp 6.500 per liter. Sedangkan solar akan naik Rp 1.500 menjadi Rp 5.500. Dengan kesepakatan itu kini tinggal Gerindra dan PDI Perjuangan yang belum sepakat rencana kenaikan.
Selain itu Setgab menurut dia juga sepakat mempercepat pembahasan RAPBN-P menjadi APBNP. "Menyelesaikannya dalam waktu sebulan. Kita sepakat mendukung pemerintah menurunkan subsidi BBM," katanya. Rencananya, Selasa 14 Mei, pemerintah akan datang ke DPR.
Diwawancara terpisah Mantan Sekertaris Setkab yang kini menjabat sebagai Ketua Harian DPP Syarief Hasan menuturkan rapat berjalan lancar. "Tidak alot kok, buktinya mulai pukul 21.00 sekitar pukul 22.00 sudah selesai," katanya.
Mengenai berapa besaran BLSM ia enggan menjawab. "Itu domain pemerintah," katanya. Setgab menurut dia tidak memberikan saran atau masukan tertentu mengenai besaran."Tidak tidak ada itu," katanya. Adapun rapat menurut dia dihadiri seluruh ketua Fraksi. "Hanya PKS saja yang diwakilkan," katanya.
Seperti diketahui masalah pemberian BLSM menjadi pengganjal rencana kenaikan harga BBM. Pada rapat-rapat sebelumnya, anggota koalisi belum menyepakati pemberian BLSM. Pada rapat setkab yang berlangsung 30 April lalu, PPP dan PKB menolak kompensasi dalam bentuk BLT.
Ketua FPPP DPR Hasrul Azwar, membenarkan bahwa koalisi menyepakati pemberian BBM. "Iya sepakat, (Diberikan) enam bulan," katanya. Tak berkomentar banyak, ia buru-buru memacu kendaraannya.
ANANDA PUTRI