TEMPO.CO, Malang - Sebuah pabrik semen akan dibangun di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kepala Kantor Penanaman Modal Kukuh Banendro mengungkapkan, PT Senopati Dirgantara Perkasa siap menggelontorkan investasi Rp 3-4 triliun.
Investasi jumbo —untuk ukuran Malang-- ini disiapkan PT Senopati dengan menggandeng investor asing dan investor domestik. Perusahaan yang dikenal berbisnis aspal dan stasiun pengisian bahan bakar elpiji ini akan membangun pabrik semen di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
“Sekarang tahap menunggu persetujuan DPR soal peta wilayah pertambangan,” kata Kukuh, Selasa 14 Mei 2013. Investor telah siap. Demikian pula pemerintah berkomitmen memberi izin lokasi.
Untuk sementara, menurut Kukuh, rencana investasi tersebut belum bisa dieksekusi karena moratorium tambang batuan dan mineral masih diberlakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. “Kami tidak bisa apa-apa kalau moratorium IUP belum dicabut. Semoga ada dispensasi IUP buat daerah kami,” kata Kukuh.
Menurut Kukuh, Senopati berminat membangun pabrik semen setelah melihat ribuan hektare pertambangan batu kapur atau karst yang menjadi bahan baku utama semen. Sekitar 60 persen pertambahan batu kapur berada di lahan milik Perhutani dan selama ini ditambang secara tradisional oleh masyarakat.
Senopati sudah mengincar potensi bahan baku semen yang melimpah di wilayah selatan Kabupaten Malang sejak 2009. Saat itu perusahaan berencana menanamkan modal sekitar Rp 2,5 triliun.
Selain Senopati, Grup Bosowa juga berminat membangun pabrik semen. Keseriusan ini dibuktikan dengan kunjungan Aksa Mahmud --ipar mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, bos Bosowa, ke Malang pada Mei 2007. Saat itu Bosowa hendak berinvestasi Rp 1,5 triliun sampai Rp 2 triliun. Pabrik semen yang direncanakan berkapasitas produksi 2 juta ton per tahun.
Kapasitas tersebut disesuaikan dengan hasil studi kelayakan yang dilakukan Dinas ESDM dan Lingkungan Hidup Malang pada April-Desember 2005. Diperkirakan, potensi bahan baku semen yang terdapat di Kabupaten Malang sebanyak 60 miliar meter kubik. Sejauh ini, baru ditambang 5 persen oleh sekitar 25 pengusaha tambang berskala kecil. Kebanyakan mereka beroperasi di wilayah Sumbermanjing Wetan dan Gedangan.
Selain di dua kecamatan itu, potensi bahan semen juga tersebar di Kecamatan Bantur, Pagak, dan Kalipare. Seluruh potensi bahan semen bisa ditambang selama 600 tahun, dengan asumsi eksplorasi dua juta meter kubik per tahun. Sedangkan yang akan ditambang hanya 25 miliar meter kubik.
ABDI PURMONO