Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laba-laba Betina Pun Jadi Santapan Sang Jantan

image-gnews
Ilustrasi. thetelegraph.com.au
Ilustrasi. thetelegraph.com.au
Iklan

TEMPO.CO, Florida - Selama ini peneliti hanya berfokus pada sifat kanibalisme laba-laba betina. Namun dalam beberapa spesies, seperti Micaria sociabilis, laba-laba betina juga dalam ancaman kanibalisme pejantannya. Lenka Sentenská, ahli biologi di Universitas Masaryk di Brno, Republik Ceko, mencari tahu penyebab kanibalisme seksual pejantan ini. Penelitian itu dilakukan Sentenská bersama koleganya, Stano Pekar.

Selama ini, kanibalisme seksual diketahui terjadi ketika satu anggota spesies membunuh dan memakan lawan jenisnya sebelum, sesudah, atau ketika kawin. Perilaku kanibalisme seksual itu paling sering terjadi pada laba-laba black widow, serta invertebrata lainnya seperti serangga, gastropoda, dan copepoda. Pada umumnya, betinalah yang memakan pejantan. Dugaannya, disebabkan jumlah mangsa yang minim dan melimpahnya pejantan.

"Betina yang membutuhkan banyak energi untuk reproduksi akan memakan pejantan," tulis National Geographic. "Selain itu, ada pula pejantan yang memang sengaja mengorbankan dirinya untuk si betina."

M. sociabilis memiliki dua generasi keturunan setiap tahun. Satu di musim semi dan lainnya pada awal musim panas. Betina yang lahir di musim semi sering bertahan untuk melihat kedatangan generasi kedua pada bulan Juni atau Juli. Sedangkan angka pejantan turun drastis di bulan Mei. Keadaan ini menciptakan beberapa faktor yang memicu kanibalisme seksual.

Tapi terkadang, pejantan pun bisa memakan sang betina. Pejantan pun dapat memilih di antara betina dari berbagai ukuran dan kualitas. Untuk menguji apakah kedua faktor itu memang mempengaruhi kanibalisme pada pejantan, Sentenská dan Pekar memasangkan jantan dewasa M. sociabilis dengan betina dari berbagai usia dan ukuran. Hasilnya, pejantan besar cenderung lebih agresif, dan lebih mungkin untuk menyerang tanpa memandang betina seusia atau seukurannya. Jadi, sangat mungkin bahwa pejantan dapat menyerang betina manapun.

Dari seluruh uji coba, 20 persen pejantan menyerang dan memakan betina selama kopulasi. Namun, frekuensi kanibalisme bervariasi tergantung pada waktu. Kata Sentenská, laba-laba jantan biasanya dipandang sebagai mesin diskriminatif yang penuh semangat. Tujuannya untuk mengesankan si betina. Sehingga mereka dapat mengawini setiap betina yang diinginkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Studi kami menunjukkan, pejantan bisa menjadi pemilih dan mereka dapat mempresentasikan pilihan mereka dalam cara yang cukup ekstrem, yakni dengan membunuh betina yang tidak terpilih," kata Sentenská. Meskipun ini perilaku yang aneh, strategi ini tampaknya menguntungkan bagi mereka. Namun, Sentenská berseloroh, "Saya pasti tidak akan mendorong pembaca untuk mencoba strategi ini dalam kehidupan pribadi mereka."

Jadi, jangan dicoba, ya!

NATIONAL GEOGRAPHIC | ANINGTIAS JATMIKA


Topik Terhangat:
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Terpopuler:
78 Ribu Orang Terdaftar untuk Pindah ke Mars

Semua Laptop Stasiun Antariksa Kini Pakai Linux

Gmail Error di India dan Asia Tenggara

Ribuan Warga Inggris Ingin Habiskan Hidup di Mars

YouTube Siap Saingi Netflix, Hulu dan Amazon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

22 Mei 2022

Kepala seksi konservasi hutan bidang perlindungan Dinas Kehutan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Ahmad Syaifudin saat menandatangani berita acara pelepasliaran 38 Satwa Endemik Papua. (ANTARA/Ardiles Leloltery)
Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.


Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

9 Maret 2022

Ikan piran raksasa yang tertangkap pemancing, di Kongo, Afrika. (Daily Mail)
Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

Trenggiling raksaan terancam punah. Tapi lembah Sungai Amazon yang luas, berawa, dan tak dapat ditembus, memberi populasi mereka tempat untuk tinggal.


Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

25 Agustus 2021

Tarsius Tumpara adalah salah satu satwa unik endemik Pulau Siau, Sulawesi Utara. TEMPO | Ronny Adolof Buol
Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

Tarsius, primata terkecil di dunia ini merupakan endemik Sulawesi ini, bisa melompat cukup jauh dan sangat romantis terhadap pasangannya.


Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

23 Mei 2018

Anggota Biodiversity Warriors mengamati ragam flora dan fauna di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 22 Mei 2018. TEMPO/Salsabila Putri Pertiwi
Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Biodiversity Warriors dari Yayasan KEHATI menggelar pendataan keanekaragaman hayati di Taman Menteng.


Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

12 November 2017

Macan tutul tengah mengendap untuk memburu seekor ikan di tengah sungai berlumpur. Macan tutul sangat ahli memburu ikan, namun sangat sedikit yang berhasil mendokumentasikannya melalui fotografi. Dailymail
Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

Macan tutul Kalimantan dan dua anaknya tertangkap kamera saat menembus hutan lindung Malaysia, pekan lalu


40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

9 November 2017

Sejumlah burung jalak kebo sebelum dilepasliarkan dalam Jambore Sapu Gunung di Desa Ranupani, Lumajang, 30 April 2016. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melepas 50 ekor burung jalak kebo, trocokan dan cucak ijo yang merupakan burung endemik TNBTS. ANTARA/Seno
40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

Kebun binatang Bandung akan melepasliarkan 40 burung jalak kebo yang merupakan hasil breeding di kebun binatang tersebut.


Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

6 November 2017

Macan Kumbang
Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

Seekor macan kumbang tertangkap kamera seorang pekerja di Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.


17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

7 Agustus 2017

Dokumentasi anakan burung maleo (Macrocepalon Maleo). ANTARA
17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

Tujuh belas burung maleo (Macrocephalon maleo), satwa langka endemik Sulawesi Tengah, hasil penangkaran PT Donggi Senoro LNG dilepasliarkan ke habitatnya.


Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

1 Agustus 2017

Kelelawar kembar siam  ditemukan di bawah pohon mangga di tenggara Brazil  pada 2001. Kredit: Dr. Nadja L. Pinheiro/Livescience
Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

Hanya dua pasangan kelelawar kembar siam lainnya yang telah dilaporkan dalam literatur ilmiah, satu pada tahun 1969 dan satu lagi di tahun 2015.


Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

12 Juli 2017

caradvice.com.au
Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

Warga Baharu Selatan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, digegerkan penemuan buaya di tempat bermain