TEMPO.CO, Florida - Selama ini peneliti hanya berfokus pada sifat kanibalisme laba-laba betina. Namun dalam beberapa spesies, seperti Micaria sociabilis, laba-laba betina juga dalam ancaman kanibalisme pejantannya. Lenka Sentenská, ahli biologi di Universitas Masaryk di Brno, Republik Ceko, mencari tahu penyebab kanibalisme seksual pejantan ini. Penelitian itu dilakukan Sentenská bersama koleganya, Stano Pekar.
Selama ini, kanibalisme seksual diketahui terjadi ketika satu anggota spesies membunuh dan memakan lawan jenisnya sebelum, sesudah, atau ketika kawin. Perilaku kanibalisme seksual itu paling sering terjadi pada laba-laba black widow, serta invertebrata lainnya seperti serangga, gastropoda, dan copepoda. Pada umumnya, betinalah yang memakan pejantan. Dugaannya, disebabkan jumlah mangsa yang minim dan melimpahnya pejantan.
"Betina yang membutuhkan banyak energi untuk reproduksi akan memakan pejantan," tulis National Geographic. "Selain itu, ada pula pejantan yang memang sengaja mengorbankan dirinya untuk si betina."
M. sociabilis memiliki dua generasi keturunan setiap tahun. Satu di musim semi dan lainnya pada awal musim panas. Betina yang lahir di musim semi sering bertahan untuk melihat kedatangan generasi kedua pada bulan Juni atau Juli. Sedangkan angka pejantan turun drastis di bulan Mei. Keadaan ini menciptakan beberapa faktor yang memicu kanibalisme seksual.
Tapi terkadang, pejantan pun bisa memakan sang betina. Pejantan pun dapat memilih di antara betina dari berbagai ukuran dan kualitas. Untuk menguji apakah kedua faktor itu memang mempengaruhi kanibalisme pada pejantan, Sentenská dan Pekar memasangkan jantan dewasa M. sociabilis dengan betina dari berbagai usia dan ukuran. Hasilnya, pejantan besar cenderung lebih agresif, dan lebih mungkin untuk menyerang tanpa memandang betina seusia atau seukurannya. Jadi, sangat mungkin bahwa pejantan dapat menyerang betina manapun.
Dari seluruh uji coba, 20 persen pejantan menyerang dan memakan betina selama kopulasi. Namun, frekuensi kanibalisme bervariasi tergantung pada waktu. Kata Sentenská, laba-laba jantan biasanya dipandang sebagai mesin diskriminatif yang penuh semangat. Tujuannya untuk mengesankan si betina. Sehingga mereka dapat mengawini setiap betina yang diinginkan.
"Studi kami menunjukkan, pejantan bisa menjadi pemilih dan mereka dapat mempresentasikan pilihan mereka dalam cara yang cukup ekstrem, yakni dengan membunuh betina yang tidak terpilih," kata Sentenská. Meskipun ini perilaku yang aneh, strategi ini tampaknya menguntungkan bagi mereka. Namun, Sentenská berseloroh, "Saya pasti tidak akan mendorong pembaca untuk mencoba strategi ini dalam kehidupan pribadi mereka."
Jadi, jangan dicoba, ya!
NATIONAL GEOGRAPHIC | ANINGTIAS JATMIKA
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Terpopuler:
78 Ribu Orang Terdaftar untuk Pindah ke Mars
Semua Laptop Stasiun Antariksa Kini Pakai Linux
Gmail Error di India dan Asia Tenggara
Ribuan Warga Inggris Ingin Habiskan Hidup di Mars
YouTube Siap Saingi Netflix, Hulu dan Amazon