TEMPO.CO, Jakarta - Juventus tersangkut skandal pengaturan skor atau Calciopoli. Dua gelar juara Seri-A Liga Italia pada musim 2004/2005 dan 2005/2006 dicabut oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Si Nyonya Tua pun dilempar ke kasta kedua kompetisi domestik Italia.
Meski klub kesayangan didepak ke Seri-B, namun tak menyurutkan semangat lima Juventini—pendukung Juventus—untuk membentuk wadah bagi para pencinta Juventus di Indonesia. Akhirnya, pada 28 April 2006, kelima Juventini itu mendeklarasikan Juventus Club Indonesia (JCI).
“JCI dibentuk saat Juventus ke Seri-B,” kata Presiden JCI, Fransiskus Susetyo, yang juga merupakan salah satu pendiri JCI, kepada Tempo, Minggu, 21 April 2013.Selain itu, JCI juga meluncurkan situs resmi yang diberi alamat www.juventusclubindonesia.com.
Setelah terbentuk, JCI mengadakan kegiatan nonton bareng. Untuk mengadakan nonton bareng, Susetyo atau yang akrab disapa Mas Koko ini mengungkapkan, JCI sampai dibantu Cosmo, tempat latihan futsal di Kelapa Gading. “Nyari massa juga susah,” ucap pria asal Semarang, Jawa Tengah itu.
Namun, perlahan tapi pasti, anggota JCI kian bertambah banyak setiap tahunnya. Kini, JCI sudah mempunyai anggota yang berjumlah 5 ribu orang. Selain itu, JCI juga sudah mempunyai 60 chapter resmi yang tersebar di penjuru nusantara. Mulai dari Aceh sampai ke tanah Papua.
SINGGIH SOARES TONCE
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca Juga:
Real Madrid Rayu Ancelotti, PSG Meradang
Parade Juara PSG Berakhir Brutal
Mancini Diminati 3 Klub Eropa