TEMPO.CO, Jakarta -Ada yang baru di Jakarta Fashion Week 2014 yang digelar pada 19-25 Oktober 2013 mendatang. Kejutannya adalah kehadiran label mode aksesoris yang ikut meramaiakan pameran industri mode itu. Dalam pegelaran kali ini, dua label mode milik Lianna Gunawan dan Novita Yunus berhasil lolos seleksi dan berkesempatan mengikuti workshop Indonesia Fashion Forward 2013.
Lianna Gunawan hadir dengan aksesori sepatu melalui label barunya, Lianna G. Sementara Novita Yunus yang sebelumnya sukses dengan label Batik Chic di pasar mode lokal, hadir dengan produk tas dengan label Novita Yunus.
“Kalau aksesori kita emang maunya tas ama sepatu dulu karena barangnya kan lebih nyata ya ketimbang perhiasan” kata Diaz, Direktur Kreatif Jakarta Fashion Week 2014, kepada Tempo pada Senin, 13 Mei 2013.
Dia menambahkan bahwa kehadiran label mode aksesoris memang sudah dilirik oleh panitia untuk ikut pegelaran dengan mempertimbangkan karakteristik produk desianer yang menaungi label mode tersebut.
“Banyak desianer luar yang explore tenun dan ikat dari indonesia, kenapa kita gak bkin sendiri” kata Novita Yunus, desainer label mode Novita Yunus untuk produk tas.
Dalam pagelaran kali ini, Novita Yunus akan menawarkan karya-karya tas nya dengan menonjolkan budaya lokal. Ia mengaku terinspirasi dari budaya Bali dan Palembang yang coba diaplikasikan dalam produks tas berbahan dasar kulit ular, reptil dan sapi itu. Dengan warna-warna cerah untuk koleksi malam dan warna cokelat hingga hitam untuk koleksi Malam, desianer yang juga menaungi label Batik Chic ini optimis produksnya bisa tembus pasar mode internasional.
Sementara itu, Lianna Gunawan dengan produk sepatu memilih menggabungkan berbagai unsur budaya dalam satu produk sepatu.
“Jadi saya memakai warna untuk sepatu itu influence dari fashion yang nge-trend tahun depan tapi diaplikasikan dengan kerajinan dan budaya kita. Contohnya sepatu ini pakai teknik air brush ala Tasikmalaya, ukir-ukirannya dari Jepara dan motifnya seperti di kebaya encim” katanya sambil menunjukkan salah satu sepatu koleksinya yang berbahan dasar kayu dengan ukiran apik di bagian heels berwarna cerah itu.
Para peserta yang tembus melalui proses seleksi dan bereskesempatan menggelar karyanya di Jakarta Fashion Week 2014 itu berjumlah 12. Para desainer pemilik label mode yang terpilih akan mengikuti workshop fashion dengan bimbingan dari pakar mode dari Inggris, salah satunya adalah Wendy Malem.
Malem mengatakan bahwa industri mode di Indonesia sangat kaya akan warisan budaya yang bisa menjadi kunci sukses.
"Di setiap negara karakter modenya sangat bervariasi. Saya pikir Indonesia memiliki kekuatan di industri mode dan akar budaya. Corak modenya pun sangat penuh warna. Corak mode di barat terkadang tidak mengenal itu. Ketika saya datang ke Indonesia, semua orang sangat percaya diri mengenakan busana dengan berbagai warna, hal ini sangat unik” ungkapnya panjang lebar.
Diapun berharap kali ini Jakarta Fashion Week akan memunculkan label mode terbaik kembali mengulang kesuksesan label Minor Major. Label Minor Major adalah jebolan Jakarta Fashion Week tahun lalu yang kini bekerjasama dengan label mode Inggris, Harvey Nichols, dan tembus ke pasar internasional.
NURUL MAHMUDAH