TEMPO.CO, Benghazi - Sebuah bom mobil meledak di luar rumah sakit kota sebelah timur Libya, Benghazi, hingga menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai puluhan lainnya.
Sejumlah saksi mata dan seorang pejabat setempat mengatakan, bom meledak di lapangan parkir mobil Rumah Sakit Al-Jala pada Senin, 13 Mei 2013, petang waktu setempat. Korban tewas diperkirakan mencapai 15 orang. Kantor berita AFP menyebutkan, setidaknya 30 orang cedera akibat ledakan bom.
"Otortias tidak mengambil tindakan yang cukup guna mengatasi situasi yang rapuh di negara ini." kata Perdana Menteri Libya, Ali Zodan, mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin, 13 Mei 2013. "Pelaku serangan tidak menginginkan Libya sukses menjalankan revolusi."
Benghazi merupakan basis perlawanan para pemberontak ketika mereka menjatuhkan Muammar Qadhafi dari kekuasaannya selama 42 tahun pada 2011.
"Ledakan disebabkan oleh sebuah bom mobil mengakibatkan korban tewas dan cedera," kata pejabat lainnya kepada media tanpa menjelaskan lebih detail.
Abdullah Massoud, Wakil Menteri Dalam Negeri Libya, mengatakan, ledakan menyebabkan kerusakan masif di area rumah sakit. Selain melumat jiwa dan melukai korban lainnya, ledakan bom mobil juga menghancurkan puluhan kendaraan, kaca cendela, menimbulkan kepulan asap, dan debu bertebaran di jalanan.
Seorang dokter rumah sakit membenarkan bahwa tiga orang meninggal akibat terkena bom mobil termasuk seorang bocah bersama 17 orang cedera. "Saya menyaksikan orang-orang berlarian dan beberapa di antaranya mengumpulkan bagian-bagian tubuh," kata seorang saksi mata yang menolak menyebutkan identitasnya.
Usai ledakan, ratusan orang tiba di lokasi kejadian. Mereka mengutuk kelompok-kelompok bersenjata yang dianggap sebagai pelaku ledakan dan menyerukan agar keluar dari Benghazi.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
DUNIA Terpopuler
Mahmoud Ahmadinejad Terancam 74 Cambukan
Tidur di Pesawat, Netanyahu Didenda Rp 1,2 Miliar
Taiwan Ultimatum Filipina Soal Penembakan Nelayan