Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Syiah Sampang Mengadu ke DPR

Editor

Zed abidien

image-gnews
Sejumlah anggota Brimob  berjaga dilokasi bangunan yang dibakar massa, di Desa Karang Gayam, Omben, Sampang, Madura, Jatim, Kamis (29/12). ANTARA/Saiful Bahri
Sejumlah anggota Brimob berjaga dilokasi bangunan yang dibakar massa, di Desa Karang Gayam, Omben, Sampang, Madura, Jatim, Kamis (29/12). ANTARA/Saiful Bahri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perwakilan masyarakat Syiah, Sampang, Jawa Timur hari ini akan bertemu dengan ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie. "Pertemuan rencananya akan digelar sekitar pukul 11.00 WIB di ruang pimpinan DPR," kata pendamping hukum masyarakat syiah Sampang, Hertasning Ichlas, dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Universalia, saat dihubungi, Selasa, 15 Mei 2013.

Menurut Hertasning, sebelum bertemu Marzuki, massa rencananya akan menggelar aksi demontrasi di depan gedung dewan sekitar setengah jam. Selain diikuti perwakilan masyarakat, demo juga akan diikuti oleh puluhan alim ulama Syiah seluruh Indonesia.

Keterlibatan ulama Syiah seluruh Indonesia ini kata Hertasning semakin intens sejak pemerintah Sampang menyatakan setuju atas rencana relokasi masyarakat Syiah dari Sampang. Persetujuan secara lisan disampaikan pada 7 Mei 2013 lalu usai menerima aksi massa ratusan masyarakat yang mengatasnamakan diri dari desa Bluuran dan Karanggayam.

Aksi demonstrasi yang digelar di depan gedung dewan kata Hertasning merupakan bentuk protes dan kepedulian para ulama syiah seluruh Indonesia atas kesewenangan rezim pemerintah Sampang. "Kami menolak agar tuntutan ini ditolak dan pemerintah segera memberi rasa keadilan pada masyarakat Syiah korban kekerasan." Pemerintah diminta tak abai atas tindak kekerasan dan pembakaran 49 rumah warga Syiah pada 26 Agustus 2012.

YLBHU dan ulama Syiah se Indonesia juga menuntut Pemkab Sampang berpihak kepada korban yang selama ini telah berstatus pengungsi, tanpa melihat agama, aliran, golongan atau ras mereka. Pemkab kata mereka sudah seharusnya menjadi pengayom warganya dari ketidakadilan, kesewenangan dan perlakuan melanggar hukum.

Menurut Hertasning, masyarakat Syiah Sampang semula berencana juga akan mengadu ke Komisi Hukum DPR. Namun, belum ada kecocokan agenda dengan komisi pimpinan Gede Pasek Suardika itu. Komisi masih akan mencarikan waktu yang tepat. "Hari ini baru pimpinan DPR yang menyatakan bersedia."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

IRA GUSLINA SUFA

Topik Terhangat:
Teroris
| E-KTP |Vitalia Sesha| Ahmad Fathanah| Perbudakan Buruh

KESRA Terhangat
Menteri Nuh: Ada Empat Sebab Kisruh UN

Enam Merek Kosmetik Tidak Penuhi Standar BPOM 

Jero: Harga Premium Lebih Mahal dari Solar  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

20 Februari 2018

Seorang warga Syiah bersama harta bendanya saat akan di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Ribuan santri dan warga Madura menuntut Pemerintah Sampang untuk memindahkan warga Syiah dari Madura. TEMPO/Fully Syafi
212 Pengungsi Syiah di Sidoarjo Jadi Pemilih Pilkada Sampang

Pilkada Sampang diikuti tiga pasangan calon.


Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

24 Mei 2017

Warga Syiah di Sampang, Madura. TEMPO/Fully Syafi
Pemkab Sampang: Pengungsi Syiah Tetap Bisa Gunakan Hak Politik  

Pemkab Sampang menjamin warga Syiah yang mengungsi di Sidoarjo bisa menggunakan hak suaranya dalam pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018.


Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

12 Oktober 2016

Salah satu pemimpin ormas Islam bersama Kapolrestabes Semarang menuju masjid yang berdekatan dengan lokasi perayaan Asyuro kelompok Islam Syiah di kampung Boom Lama, Semarang, Jawa Tengah, 11 Oktober 2016. Budi Purwanto
Lindungi Peringatan Asyura, Aktivis Puji Polisi Semarang

"Sudah kewajiban kami melindungi. Jika ada yang nekad membubarkan,
akan berhadapan dengan kami,"kata Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji.


Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

11 Oktober 2016

Salah satu anggota ormas Islam berorasi di serambi Masjid yang berdekatan dengan lokasi perayaan Asyuro kelompok Islam Syiah di kampung Boom Lama, Semarang, Jawa Tengah, 11 Oktober 2016. Polisi berhasil hadang kelompok yang ingin membubarkan perayaan Asyura kelompok Islam Syiah. Budi Purwanto
Warga Bubarkan Perayaan Hari Asyura Kaum Syiah di Kendari  

Hasil mediasi disepakati bahwa perayaan Hari Asyura di Kendari dihentikan.


Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

11 Oktober 2016

Ribuan umat berdoa bersama saat memperingati hari Asyura yang jatuh pada hari ke 10 bulan Muharram di Balai Samudra klapa gading, Jakarta, (26/11) Acara ini bertemakan Raih Keadilan Bebaskan Al Aqsha dan Tegakkan Ukhuwah dan Keutuhan NKRI. TEMPO/Dasril Roszandi
Ini Alasan Penolak Peringatan Asyuro di Semarang

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mengelar mediasi membahas polemik soal rencana peringatan Asyuro.


Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

9 Oktober 2016

Sekertaris Jendral Ahlul Bait Indonesia Ahmad Hidayat (Kedua Kiri) didampingi dua orang anak yang orang tuanya menjadi korban dalam penyerangan Muslim Syiah di Sampang, Muhammad Zaini (Kanan), Muhaimin Hamama (Kedua Kanan) saat memberikan keterangan dalam jumpa pers di gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (31/08). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sempat Ditolak, Peringatan 10 Asyura Kaum Syiah Dialihkan  

Sebelumnya, beberapa orang yang mengatasnamakan diri Forum Umat Islam mendatangi Polda Jawa Tengah menolak kegiatan kaum Syiah.


Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

7 September 2016

Suasana hari raya Idul Fitri yang sepi terlihat di pengungsian warga Syiah Sampang di rumah susun Jemundo, Sidoarjo (28/8). TEMPO/Fully Syafi
Nasib Ratusan Pengungsi Syiah Sampang Masih Terkatung-Katung  

Komisi Nasional Perempuan mendesak pemerintah segera memenuhi hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya mereka.


Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

17 Agustus 2016

Seorang warga Syiah melintas disamping sebuah selembaran larangan pulang kampung terpasang di pengungsian warga Syiah Sampang di rumah susun Jemundo, Sidoarjo (28/7). Tahun ini adalah yang kedua kalinya bagi 300 pengungsi Syiah Sampang harus merayakan Hari raya Idul Fitri di pengungsian.  TEMPO/Fully Syafi
Jadi Pengungsi, Warga Syiah Sampang Merasa Belum Merdeka  

Pengungsi Syiah merasa masih mengalami diskriminasi karena tinggal di tempat pengungsian sejak 2012.


Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

19 Januari 2016

Walikota Bogor, Bima Arya mengatur arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Kota Bogor, 6 Januari 2016. Walikota Bogor menilai masalah kemacetan merupakan salah satu agenda penting yang akan terus dibenahi, untuk itu perlu ketegasan dan koordinasi bagi petugas dalam mengatur lalu lintas agar memudahkan masyarakat. Lazyra Amadea Hidayat
Gara-gara Melarang Hari Raya Syiah, Wali Kota Bogor Digugat

Wali Kota Bogor dinilai melanggar undang-undang ketika melarang warganya yang menganut Syiah merayakan hari besar agamanya.


MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

11 Desember 2015

Ribuan umat berdoa bersama saat memperingati hari Asyura yang jatuh pada hari ke 10 bulan Muharram di Balai Samudra klapa gading, Jakarta, (26/11) Acara ini bertemakan Raih Keadilan Bebaskan Al Aqsha dan Tegakkan Ukhuwah dan Keutuhan NKRI. TEMPO/Dasril Roszandi
MUI Yogyakarta Tolak Permintaah FJI Melarang Syiah  

"Kami dituduh menodai agama, meresahkan masyarakat, tapi tidak ada buktinya."