TEMPO.CO, Makasar -Belajar bermain alat musik bukan soal mengerti cara membaca not dan menuangkannya dalam instrumen. Kata pianis Ananda Sukarlan, pendidikan musik yang benar adalah alunan nada yang dapat mengembangkan imajinasi anak.
"Imajinasi menjadi musik, dan sebaliknya, musik menjadi imajinasi," kata Ananda dalam Seminar Musik yang Edukatif dan Imaginatif di Grazioso Music School, Ahad, 12 Mei 2013.
Ananda mencontohkan musik yang dibuat khusus untuk anaknya. Berjudul Retweet, Ananda memainkan sebuah nada pada kunci minor dengan tangan kanannya. Beberapa ketukan kemudian, tangan kiri Ananda mengulangi nada yang sama di kunci mayor. Terus-menerus seperti itu hingga terjalin menjadi lagu.
“Sehingga kala memainkannya, si anak membayangkan ngetweet dengan tangan kanan, dan tangan kiri me-retweet,” ujarnya. Teknik bermain piano dalam lagu Retweet ini mirip dengan salah satu karya Bach. “Sayangnya dulu Bach tidak nge-tweet. Jadi istilah yang ia pakai sulit dimengerti anak-anak.”
Penggunaan imajinasi, kata Ananda, dapat memudahkan anak dalam belajar musik. Pun untuk meningkatkan kecerdasan anak. Sebab ketika menekan tus-tus piano, mereka tidak cuma fokus pada not saja. Tapi otak bekerja maksimal kala berimajinasi. "Dengan cara ini, anak tidak cuma menghapal not. Mereka akan menikmati permainan musik itu," kata Ananda.
CORNILA DESYANA
Berita Terpopuler:
Menara Saidah Miring, Pemda Jakarta Ikut Salah
Dikunjungi Komnas HAM, Warga Sebut Jokowi Bohong
Tindakan PKS Dinilai Kriminalisasi KPK
Rumah Luthfi Hasan Ternyata Atas Nama Ahmad Zaky
Fathanah dan Dewi Kirana 'The Queen of Pantura'