Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi dengan Rekening Rp 1,5 Triliun Pernah Dibui

image-gnews
TEMPO/Imam Yunni
TEMPO/Imam Yunni
Iklan

TEMPO.CO, Jayapura - Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus, anggota Kepolisian Resor Kabupaten Raja, Papua Barat, yang diduga memiliki rekening Rp 1,5 triliun disebut pernah menjadi karyawan di PT Freeport Indonesia.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Aimas Kabupaten Sorong, Inspektur Dua Abdul Salam mengatakan, latar belakang Sitorus memang pernah bekerja di Freeport ketika berusia sekitar 20 tahun. "Setelah itu baru dia masuk sekolah calon Tamtama Kepolisian," katanya, Rabu 15 Mei 2013.

Abdul Salam mengatakan, Sitorus menjadi anggota polisi pada tahun 1986/1987. Menurut Abdul, Sitorus sudah memiliki uang banyak ketika masuk polisi. "Dari gaji Freeport, dia dapat besar, sehingga pada saat masuk polisi, memang sudah ada banyak uang dia," ujarnya.

Abdul adalah orang yang pernah bersama Sitorus ketika dipenjara tahun 1995. Ketika itu, Sitorus diduga terlibat dalam usaha penangkapan illegal menggunakan pukat harimau. "Saya waktu itu ditahan selama sepuluh bulan karena menembak orang, sedangkan dia, karena kasus jaring pukat harimau, dia cerita masa lalunya semua ke saya," ujar Abdul.

Setelah keluar penjara beberapa bulan sesudahnya, Sitorus kemudian beralih bisnis ke pengolahan kayu. Usaha ini digelutinya hingga kini yang membawanya menjadi orang kaya di Kota Sorong. "Kita tidak bayangkan, uangnya begitu banyak, jangan melihat pangkatnya," kata Abdul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Polisi Setyo Budi menyatakan belum cukup bukti untuk menyeret Aiptu Labora Sitorus menjadi tersangka. "Kita sudah memeriksa yang bersangkutan belum lama ini, tapi masih sebatas saksi, saya lupa tanggalnya," kata Setyo Budi.

Ia mengatakan, pemeriksaan terhadap Labora Sitorus digelar di Polda Papua Jayapura, dua bulan lalu. Penyidik melempar puluhan pertanyaan seputar bisnisnya di Kota Sorong. "Kalau soal apa saja yang ditanyakan, itu sudah masuk ranah penyidikan, saya tidak bisa jawab," ujarnya. Soal kemungkinan keterlibatan dalam bisnis ilegal, "Kami masih diselidiki."

JERRY OMONA



Topik Terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP |Vitalia Sesha |Ahmad Fathanah |Perbudakan Buruh


POLITIK
Terpopuler

KPK Tangkap Tangan Penyidik Pajak

Fathanah Dikabarkan Simpan Istri di Bekasi

Bos PKS Bilang 'Bluffing', KPK: Tak Masalah

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan

22 September 2022

Robert Priantono Bonosusatya. jasuindo-tiga-perkasa-annual-report-2012
Profil Robert Priantono Bonosusatya yang Disebut Meminjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra Kurniawan

Robert Priantono Bonosusatya bukan nama baru di kalangan petinggi Polri. Namanya disebut dalam kasus rekening gendut Budi Gunawan dan proyek Korlantas


11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut

6 Juli 2021

Seorang Polisi meneliti sisa bom Molotov yang meledak di Kantor Majalah Tempo, Jl Proklamasi, di Jakarta, 6 Juli 2010. Pasca reformasi, TEMPO beberapa kali mendapatkan ancaman dan serangan terkait berita yang pernah diterbitkan. TEMPO/Dwidjo U. Maksum
11 Tahun Lalu, Bom Molotov di Kantor Tempo Setelah Terbit Cover Rekening Gendut

Kantor Majalah Tempo dilempar bom molotov tak lama setelah terbit laporan utama soal rekening gendut perwira Polisi. Terjadi aksi borong majalah.


Ikuti Perintah Kapolri, Semua Polisi Mulai Laporkan Kekayaan  

22 Juli 2016

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (tengah) menjawab pertanyaan media terkait penembakan teroris kelompok Santoso di Jakarta, 19 Juli 2016. ANTARA/Yudhi Mahatma
Ikuti Perintah Kapolri, Semua Polisi Mulai Laporkan Kekayaan  

Laporan harta kekayaan polisi akan menjadi basis data internal Mabes Polri.


Kasus Labora Sitorus Jokowi Minta Menko Luhut Tegas

8 Maret 2016

Labora Sitorus menjalani pemeriksaan kesehatan. Foto: Istimewa
Kasus Labora Sitorus Jokowi Minta Menko Luhut Tegas

Sejak mendengar informasi kaburnya Labora, Presiden Jokowi sudah memerintahkan pada seluruh menteri terkait untuk mengejar Labora ke seluruh Indonesia


Barikade & Pasukan Lempar Batu Hadang Aparat di Rumah Labora Sitorus

4 Maret 2016

Puluhan aparat gabungan yang ingin menangkap Labora Sitorus di kediamannya di Kecamatan Tambak Garam, Sorong, Papua, 4 Maret 2016. Istimewa
Barikade & Pasukan Lempar Batu Hadang Aparat di Rumah Labora Sitorus

Rumah besar yang ditinggali Labora pun sudah dipasangi barikade, satu truk kontainer dengan gelondongan kayu-kayu.


Labora Berhasil Kabur, Dijaga 50 Orang dan Satu Kontainer  

4 Maret 2016

Puluhan aparat gabungan yang ingin menangkap Labora Sitorus di kediamannya di Kecamatan Tambak Garam, Sorong, Papua, 4 Maret 2016. Istimewa
Labora Berhasil Kabur, Dijaga 50 Orang dan Satu Kontainer  

Rumah Labora Sitorus dikawal 50 penjaga dan sebuah truk kontainer, sehingga menyulitkan petugas yang akan mengeksekusinya.


Labora, Polisi Pemilik Rekening 1 Triliun Dibawa ke Cipinang  

24 November 2015

Labora Sitorus. (eia-international.org)
Labora, Polisi Pemilik Rekening 1 Triliun Dibawa ke Cipinang  

Labora Sitorus, polisi pemilik rekening Rp 1 triliun, akan dipindah ke Cipinang. Selama ini, ia sakit.


Kata Kapolda Ini, Polisi Boleh Berbisnis, Syaratnya...  

28 Oktober 2015

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, memberikan keterangan saat rilis  pembunuhan WN Jepang di Polda Metro Jaya, Jakarta, 11 September 2015. Tersangka mengambil uang tunai sekitar Rp 7 juta dan mata uang asing senilai Rp 19 juta. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Kata Kapolda Ini, Polisi Boleh Berbisnis, Syaratnya...  

Batasannya, Polri dilarang menjalankan bisnis yang merugikan negara.


KAA Jadi Alasan Pelantikan Budi Gunawan

23 April 2015

Kapolri jenderal Badrodin Haiti memeriksa monitor pemantau keamanan saat diselenggerakanya peringatan 60 tahun konferensi Asia Afrika (KAA) di JCC, Jakarta, 20 April 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
KAA Jadi Alasan Pelantikan Budi Gunawan

Padatnya kesibukan membuat Kapolri Jenderal Badrodin Haiti butuh wakil secepatnya


Peneliti Korupsi: Status Budi Gunawan Masih Tersangka  

23 April 2015

Ilustrasi Pelantikan Budi Gunawan. (Ilustrasi: Indra Fauzi)
Peneliti Korupsi: Status Budi Gunawan Masih Tersangka  

Meski polisi menyimpulkan tak ada bukti cukup dugaan korupsi
Budi Gunawan, belum ada SP3 untuk membatalkan status tersangkanya.