TEMPO.CO, Sumenep - Harga Bahan Bakar Minyak jenis premium di Pulau Sapeken dan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, naik 100 persen dalam sepekan terakhir. Kenaikan dipicu rencana pemerintah menaikkan harga BBM. "Biasanya Rp 6500, sekarang sudah Rp 9000 pak," kata Aiman Adnan, warga Masalembu yang dihubungi, Rabu 15 Mei 2013.
Selain premium, Aiman mengatakan, harga BBM jenis solar juga naik dari Rp 6500 menjadi Rp 8500 perliter. Khusus solar, lanjut dia, dampaknya jelas pada pendapatan nelayan. Karena solar mahal nelayan tidak bisa melaut. "Sudah langka mahal pula pak, kasian kami ini," ujarnya.
Anggota DPRD Sumenep dari daerah pemilihan kepulauan, Dulsiam membenarkan kenaikan harga BBM tersebut. Dia menduga kenaikan sebagai respon negatif masyarakat atas rencana Pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. "Belum dinaikkan, Masyarakat sudah panik duluan," katanya.
Dugaan itu, kata Dulsiam, diperkuat dengan penelusurannya bahwa untuk stok dan pasokan BBM ke dua pulau itu normal dan belum terjadi kelangkaan. "Murni faktor psikologis. Mendengar isu akan ada kenaikan harga BBM," tuturnya.
Sebelum lebih parah, Dulsiam meminta agar aparat yang berwenang mengantisipasi kemungkinan terjadinya penimbunan BBM, pasca kabar Pemerintah segera menaikkan harga BBM. "Rencana kenaikan pasi dijadikan momen untuk menimbun BBM oleh padagang nakal, ini harus dicegah," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI