TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT LEN Industri Abraham Mose mengatakan bahwa perseroan ikut terlibat dalam proyek monorel senilai hampir Rp 8 triliun. "LEN mengerjakan Computer Based Train Control yang berfungsi mengatur dan mengontrol perjalanan kereta monorail secara otomatis" kata Abraham pada acara Kebangkitan BUMN Nasional di Jakarta, 14 Mei 2013.
Abraham mengatakan nantinya di rel akan ada semacam RFID. Signal monorail nanti akan diterima sehingga posisi monorel akan terpantau di monitor ruang kontrol. "Untuk memudahkan memantau posisi monorel" kata Abraham.
Abraham menambahkan untuk proyek monorail, perseroan tergabung dalam konsorsium bersama PT Adhi Karya Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Menurut ia, share konsorsium akan diputuskan minggu depan. Pendanaan proyek monorail akan berasal dari bank sebesar 70 persen dan dana equity (dana sendiri) sebesar 30 persen. "Dana equity belum diputuskan berapa share nya" katanya.
Selain itu, menurut Abraham, perseroan berniat untuk terlibat dalam proyek mass rapid transit (MRT), tetapi tidak ikut tender khusus. "LEN akan masuk sebagai bagian dari kontraktor utama" katanya. Abraham mengatakan saat ini perseroan masih membicarakan proyek tersebut dengan perusahaan-perusahaan Jepang karena pinjam berasal dari sana.
Sebelumnya LEN pernah terlibat proyek MRT di Singapura sebagai pendukung kontraktor utama Alstom Power Pte Ltd pada tahun 2011. LEN mengerjakan komponen-komponen elektrikal yang ada di sisi rel dengan masa pengerjaan proyek selama setahun.
RIZKI PUSPITA SARI