TEMPO.CO, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mengatakan, Santika dan Alila akan mendirikan hotel bintang empat di daerahnya. Arsitektur kedua hotel itu diharuskan menyerap kebudayaan lokal.
Menurut Bupati Anas, Pemerintah Banyuwangi saat ini memang hanya mengijinkan pendirian hotel berbintang dan melarang hotel melati. Sebab hotel kelas melati dianggap sudah penuh dan kurang diminati wisatawan asing. "Saya tidak lagi mengeluarkan ijin hotel kelas melati," kata dia, Rabu 15 Mei 2013.
Menurut Bupati, arsitektur dua hotel bintang empat yang akan berdiri tersebut harus mengakomodasi budaya lokal. Hotel Santika, kata dia, sudah lebih dulu menyerahkan desain arsitektur dengan menyerap motif batik Banyuwangi, Gajah uling pada dinding hotel.
Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu, Abdul Kadir, mengatakan, investasi Santika mencapai Rp 50 miliar. Hotel Santika berdiri di tengah kota Banyuwangi, seluas 7,6 hektare. "Bangunannya tujuh lantai," kata dia.
Peletakan batu pertama pendirian Hotel Santika, kata Kadir, dijadwalkan pada bulan Juni mendatang. Sementara Hotel Alila masih dalam proses pembebasan lahan di Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Dari empat hektare lahan yang dibutuhkan, baru dua hektare yang dibebaskan.
Pemerintah Banyuwangi, kata dia, menargetkan ada empat hotel bintang empat yang bisa berdiri di daerahnya. "Kami gencar menawarkan ke sejumlah pemilik hotel untuk berinvestasi di Banyuwangi," katanya.
IKA NINGTYAS
PKS Vs KPK| E-KTP |Vitalia Sesha |Ahmad Fathanah |Perbudakan Buruh
Berita Lainnya: