Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemilu Iran dan Dilema Ayatollah Ali Khamenei

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Ayatollah Ali Khamenei. AP
Ayatollah Ali Khamenei. AP
Iklan

TEMPO.CO, Tehran - Setelah protes besar yang mengikuti Pemilu 2009, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mungkin berharap pemilihan pada 4 Juni secara diam-diam akan menempatkan seorang presiden konservatif yang setia kepadanya. Tetapi, dua kandidat independen yang pencalonannya mengejutkan, dapat menggagalkan keinginannya itu.

Dua calon itu masing-masing Esfandiar Rahim Mashaie, 'anak didik' presiden nasionalis dan vokal, Mahmoud Ahmadinejad. Satu calon lainnya adalah Akbar Hashemi Rafsanjani, mantan presiden dan bangsawan politik terkenal Iran. Sejumlah analis menyebut keduanya adalah ancaman terhadap otoritas Khamenei.

Di luar keduanya, masih ada sekitar 680 kandidat lain yang mendaftar. Semua calon akan diseleksi Dewan Pelindung, kelompok yang terdiri dari enam ulama dan enam ahli hukum. Pada pemilu presiden tahun 2009, ada 476 calon yang mendaftar, hanya empat yang bertarung dalam pemilihan.

Khamenei secara pribadi pernah campur tangan mencegah Mashaie menjadi wakil presiden tahun 2009, karena dia dianggap berusaha untuk melemahkan kekuatan ulama. Mashaie menekankan nasionalisme Iran dalam pidato-pidatonya, dan ini membuat marah kelompok tradisionalis. Situasi ini membuatnya diprediksi sulit untuk lolos dari Dewan Pelindung dan itu akan mempengaruhi nasib Ahmadinejad di masa mendatang.

Ahmadinejad mengaku memiliki informasi yang berpotensi menghancurkan sejumlah tokoh terkemuka, termasuk soal kasus korupsi. "Pertanyaannya, apakah Ahmadinejad akan melepaskan segala kaset percakapan rahasia dan korupsi. Itu bisa jadi pedang bermata dua," kata Ali Ansari dari University of St Andrews di Skotlandia.

Sedangkan ketegangan hubungan Rafsanjani dan Khamenei merujuk pada peristiwa hampir satu dekade lalu saat ia bersaing, dan kalah, dari Ahmadinejad dalam pemilu 2005. Pada Pemilu 2009, yang dipersoalkan oleh oposisi Green Movement, pada akhirnya memang dimenangkan Ahmadinejad. Rafsanjani memilih berdiri di sisi oposisi, yang membuatnya berseberangan dengan Khamenei.

"Rafsanjani menimbulkan tantangan. Dia mengatakan ingin menyelamatkan Republik Islam ini dengan mengubah arah garis keras yang telah diambilnya dalam beberapa tahun terakhir," kata Farideh Farhi, analis Iran di Universitas Hawaii. Ahmadinejad memang kemudian tak sejalan dengan Khamenei, yang membuatnya nyaris didepak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika Mashaie dan Rafsanjani lolos dan akan bersaing dalam pemilihan, kemungkinan dia akan bersaing ketat dengan satu calon lain yang setia pada Khamenei dan prinsip Republik Islam. Salah satu yang disebut adalah Saeed Jalili, veteran perang, garis keras yang dipandang dekat dengan Khamenei. Tapi, kata Farhi dari University of Hawaii, itu bisa menimbulkan masalah lain bagi Khamenei karena mendukung seseorang yang kurang memiliki pengalaman di pemerintahan.

Saat negara ini berjuang menghadapi sanksi atas program nuklirnya yang dipersoalkan negara Barat, dan harus mendukung sekutunya Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara di Suriah, pemimpin Iran sangat ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka kuat, harmonis, dan sistem politiknya berfungsi penuh. Situasi ini bisa jadi dilema buat Khamenei.

Sejumlah orang Iran melihat pemilihan ini sia-sia karena semua kandidat ditentukan oleh Dewan Pelindung, yang dekat dengan Khamenei.

Khamenei memiliki kekuasaan tertinggi dan menjadi kata akhir dalam semua masalah negara di Iran. Tetapi pengalaman menunjukkan, presiden secara signifikan bisa mengubah lintasannya. Mohammad Khatami, presiden periode 1997-2005, menunjukkan bahwa Iran bisa sangat berbeda di bawah presiden yang berbeda meskipun pemimpin tertingginya sama.

Di bawah Ahmadinejad, sosok lincah yang kerap mengeluarkan pernyataan berapi-api, Iran menjadi semakin terisolasi secara internasional. Di bawah Khatami, Iran memiliki hubungan yang lebih baik dengan Barat dan Iran bersedia menghentikan pengayaan uranium dan mempersilahkan tim pemeriksa PBB mengunjungi situs nuklirnya.

Reuter | Guardian | Abdul Manan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Bom jatuh di Afghanistan. dailystar.co.uk
Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.


Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Mohammad Khatami. AP Photo/Vahid Salemi
Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .


Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Dorsa Derakhshani, atlet catur Iran. YouTube
Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.


Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi. Tintuc24honline.net
Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.


Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

REUTERS/Hyungwon Kang
Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.


Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Presiden Iran Hassan Rouhani. ANTARA FOTO/AACC2015
Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.


Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Ilustrasi Pesta. EncuestaTu
Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media


Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ilustrasi tarian zumba menggunakan hijab. instagram.com
Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya


Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Ilustrasi Bendera Iran. Iranian Visa
Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.


Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Hossein Ferydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani. kabood.com
Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.