TEMPO.CO, Borno - Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan, mengatakan negara dalam keadaan darurat di tiga negara bagian menyusul kian meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Boko Haram.
Keputusan tersebut disampaikan setelah terjadi serangan terhadap sejumlah markas pasukan keamanan dan kantor pemerintah oleh Boko Haram di kawasan sebelah utara pada bulan ini, Mei 2013.
Dalam sebuah pernyataan di televisi, Selasa, 14 Mei 2013, Presiden Jonathan mengatakan, "Saya dengan ini menyatakan negara dalam keadaan darurat di negara bagian Borno, Yobe, dan Adamawa." Dia melanjutkan, "Pasukan militer segera dikerahkan ke kawasan tersebut."
Jonathan pernah mengeluarkan pernyataan serupa pada Januari 2012 menyusul gempuran deras Boko Haram tetapi dalam kasus tersebut hanya berlaku di pemerintahan lokal di empat kawasan.
Koresponden Al Jazeera, Yvonne Ndege, yang melaporkan dari Nigeria, mengatakan, pernyataan Presiden Jonathan itu demi menjaga keselamatan dan keamanan publik. "Langkah ini terdengar seperti retorika guna memecahkan kebuntuhan perdamaian antara pemerintah dengan Boko Haram," kata Ndege.
Boko Haram, kelompok bersenjata di Nigeria, bertempur melawan pemerintah dengan tujuan mendirikan negara Islam di wilayah utara negara yang dihuni mayoritas umat muslim. Sejak melakukan perlawanan pada 2009, sekitar 3.600 orang telah tewas termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK| E-KTP |Vitalia Sesha |Ahmad Fathanah |Perbudakan Buruh
Fathanah dan Dewi Kirana 'The Queen of Pantura'
Minum Teh Panas Bareng Vitalia Sesha
34 Pekerja Freeport Diduga Tewas Terjebak Longsor
Ruhut: Lawan KPK, Suara PKS Bisa Anjlok
Vitalia Sesha Berkisah Tentang Rumah Tangganya
Dewi Kirana Lebih Sopan dari Pedangdut Pantura