TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali menjadikan Bandara Internasional Juanda, Surabaya, sebagai model tempat umum yang memiliki pelayanan toilet bersih dan higienis. Peringkat terbaik itu telah disandang sejak ajang penghargaan ini digelar pertama kali tahun 2007 lalu.
Direktorat Jendral Pengembangan Destinasi Pariwisata, kembali menganugrahkan sapta pesona toilet umum bersih kepada 20 bandara internasional dan nasional, yang ada di 19 provinsi. Ini penghargaan keempat kalinya dan tahun ini akan diberikan pada 27 September 2013.
Penghargaan ini diberikan setiap dua tahun sekali. Menurut Ketua dewan juri dari Asosiasi Toilet Indonesia, Naning S. Adiwoso, Bandara Juanda layak untuk dijadikan contoh dan model toilet bersih.
Bandara Juanda meraih rating bintang empat dalam katagori toilet bersih. Penilaian dilihat dari sarana, berupa penyediaan tisu, tempat sampah, sabun, gantungan, kunci pintu selalu berfungsi dan siraman air (flush) berfungsi. “Toilet jadi sarana edukasi, jangan kira semua orang tahu pergi ke toilet. Hanya 20 persen yang tahu,” ungkap Naning dalam pertemuan dengan media di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, 14 Mei 2013.
Naning mengakui, selama ini belum ada peta toilet baik di kota besar maupun kecil. Hal itu menyulitkan wisatawan asing dan domestik mencari toilet di objek wisata. Direktur Jenderal Destinasi, Firmansyah Rahim menambahkan, pilihan objek penilaian fokus pada toilet bandara. Karena bandara merupakan tempat pertemuan multikultur dan multiras. Toilet menjadi kebutuhan penting para wisatawan dalam melakukan perjalanan.
Sebanyak bandara dinilai. Selain Juanda, Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bandara Adi Sumarmo Solo, Bandara Adisucipto Yogyakarta, Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Bumi Minangkabau Padang, Bandara Mahmud Badarruddin 2 Palembang, Bandara Sultan Hasanuddin Makasar, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Samratulangi Manado, Bandara Sultan Syarif Kasim 2 Pekan Baru, Bandara Hang Nasim Batam, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Eltari Kupang, Bandara Polonia Medan, Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara Supadio Pontianak dan Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Menurut Naning, sosialisasi toilet bersih penting supaya sarana dan fasilitas bandara selalu terpelihara, untuk menuju World Class Toilet. “Wisatawan malas datang kalau toilet tidak bersih, apalagi bisa menyebabkan penyakit,” kata Naning.
Para anggota tim akan melakukan survei satu hari mengunjungi satu bandara, melakukan wawancara dengan petugas kebersihan toilet dan memberi sosialisasi petugas toilet memberi teguran kepada pengunjung toilet yang membuat toilet jadi kotor.
EVIETA FADJAR