TEMPO.CO, Balikpapan - Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan siap diusung sebagai calon presiden pada pemilihan 2014. Mahfud merasa terpanggil memimpin bangsa yang dianggapnya mengalami krisis kepemimpinan.
"Saya siap jadi capres, kita ini krisis leadership di segala lini," kata mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di Balikpapan, Kamis 16 Mei 2013. Mahfud mengakui sejumlah tokoh sudah muncul dalam daftar pencalonan. Namun semua tokoh, termasuk dirinya, itu berpeluang sama untuk dipercaya rakyat memimpin bangsa.
Mahfud mengklaim bisa menjadi alternatif di tengah figur lama yang terlebih dahulu mendeklarasikan sebagai kandidat calon presiden. "Saya bisa jadi alternatif, berani bersaing dengan calon yang kapasitasnya sama semua," kata dia.
Mahfud menilai leadership jadi permasalahan negeri dari jenjang kepemimpinan tertinggi hingga terendah. Mahfud tak memungkiri kepala negara atau presiden semestinya mampu mempelopori kepemimpinan di jajaran di bawahnya. "Maksud saya, leadership secara luas, seperti menteri hingga kepala daerah,” kata dia. “Namun presiden juga bisa jadi pelopor."
Krisis leadership ini, menurut Mahfud berdampak pada lemahnya penegakan hukum di Indonesia. Akhirnya banyak temuan sejumlah oknum penegak hukum memperkaya diri dari hasil praktel ilegal. Mahfud kemudian mencontohkan dugaan polisi berpangkat ajun inspektur satu di Papua yang memiliki rekening hingga miliaran dan transaksi dalam rekening mencapai triliunan. (Baca: Djoko Suyanto Heran Ada Polisi Punya Uang Rp 1,5 Triliun)
Mahfud berada di Kalimantan Timur dalam rangka menghadiri acara jajaran pengurus KAHMI di Samarinda. Dia juga bertemu ikatan alumni Universitas Islam Indonesian Yogyakarta di Kalimantan Timur. Sejauh ini memang akademisi UII yang secara terang-terangan menyorongkan Mahfud dalam bursa calon presiden, di luar sejumlah survei calon alternatif pemilihan presiden 2014.
SG WIBISONO
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK| E-KTP |Vitalia Sesha |Ahmad Fathanah |Perbudakan Buruh
Berita Terhangat
Sitorus Punya Banyak Rumah di Kota Sorong
Polisi dengan Rekening Rp 1,5 Triliun Pernah Dibui