Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SBY Dapat Penghargaan, Franz Magnis Protes

Editor

Muchamad Nafi

image-gnews
Rohaniwan Franz Magnis Suseno 'mempelopori' penolakan terhadap Penghargaan Ahmad Bakrie (Bakrie Award) pada 2007. Ketika itu Romo Magnis menolak menerima hadiah Bakrie Award dengan alasan bencana lumpur Lapindo yang disebabkan anak perusahaan Bakrie. DOK/TEMPO/ Zulkarnain
Rohaniwan Franz Magnis Suseno 'mempelopori' penolakan terhadap Penghargaan Ahmad Bakrie (Bakrie Award) pada 2007. Ketika itu Romo Magnis menolak menerima hadiah Bakrie Award dengan alasan bencana lumpur Lapindo yang disebabkan anak perusahaan Bakrie. DOK/TEMPO/ Zulkarnain
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Profesor Filsafat, Franz Magnis Suseno protes atas rencana penganugerahan "World Statesman Award" kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Franz Magnis mengirim surat keberatan ke Appeal of Conscience Foundation (ACF), lembaga yang menganugerahi hadiah tersebut.

Dia menyebutkan ada dua poin keberatan "Pertama, SBY selama kepemimpinannya 8,5 tahun tidak pernah menyatakan kepada rakyat Indonesia untuk menghormati minoritas," kata Franz Magnis ketika dihubungi Tempo, Kamis, 16 Mei 2013.

Kedua, SBY tidak pernah melindungi kelompok yang menjadi korban kekerasan seperti dalam kasus Ahmadiyah dan Syiah yang dicap sesat oleh kelompok aliran keras. "Presiden SBY tidak melakukan dan mengatakan apa-apa untuk melindungi mereka," kata Franz Magnis.

Dalam surat itu, dia menuturkan ratusan orang Ahmadiyah dan Syiah yang dianggap sesat diusir dari tempat tinggal mereka. Akibatnya, mereka mengungsi ke tempat-tempat seperti ruang olahraga. Bahkan, ada beberapa kasus terbunuhnya orang Ahmadiyah dan Syiah. "Sehingga muncul pertanyaan apakah Indonesia akan memburuk kondisinya seperti Pakistan dan Irak di mana setiap bulan orang Syiah dibunuh karena motivasi agama?" tulis Franz Magnis.

Bila hadiah ini tetap diberikan kepada SBY, kata Franz, sungguh akan memalukan. "Ini mendiskreditkan seluruh klaim Anda sebagai lembaga yang bertujuan moral," katanya. Dalam situsnya, ACF yang didirikan Rabbi Arthur Schneier pada 1965 menyebutkan, sebagai organisasi yang mempromosikan perdamaian, demokrasi, toleransi, dan dialog antar kepercayaan yang berbasis di New York, Amerika Serikat.

Pastor Katolik Serikat Jesuit dan Profesor Filsafat yang mengajar di Studi Filsafat Driyarkara ini juga menyebutkan berbagai persoalan intoleransi beragama yang ada di Indonesia. Seperti kesulitan umat Kristiani dalam izin mendirikan ibadah, adanya kasus penutupan paksa gereja, kesulitan kebaktian. "Sehingga intoleransi tumbuh di tingkat akar rumput," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mempertanyakan proses keputusan ACF yang memberi anugerah itu. "Bagaimana keputusan bisa diambil tanpa meminta pendapat rakyat Indonesia?" katanya. Lebih lanjut dia menyatakan semoga keputusan ACF tak hanya mengandalkan orang-orang pemerintah atau orang dekat Presiden.

Bukan sekali ini saja Franz bersuara keras. Dia pernah menolak Bakrie Award. Franz beralasan karena Bakrie terlibat dalam kasus lumpur Lapindo di Sidoarjo Jawa Timur.

YULIAWATI

Topik Terhangat:
PKS Vs KPK
E-KTP Vitalia Sesha Ahmad Fathanah Perbudakan Buruh

Baca Juga:
BlackBerry Messenger Hadir di Android dan IOS 
Digosipkan Selingkuh, Ingrid Kansil Tetap Kerja 

Dewi Kirana Sempat Bilang Kasihan Istri Fathanah 

Hilmi dan Suswono Janjikan Bantu Indoguna 

Indoguna Akui Setor Uang ke PKS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

9 jam lalu

Putri Ayudya sebagai Karin saat berlaga aksi dalam film 13 Bom di Jakarta. Visinema
13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival


Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

9 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri) berfoto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (keempat kiri), Wamenhan M Herindra (kedua kanan), KASAL Laksamana TNI Yudo Margono (kiri), KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) dan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kedua kiri) usai mengikuti acara Penyematan Bintang Kehormatan TNI di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.


Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

10 jam lalu

Sejumlah prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL berjalan saat mengikuti Upacara Pengukuhan Komando Armada RI (Koarmada RI) di Dermaga Koarmada I Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis 3 Februari 2022. Laksamana TNI Yudo Margono meresmikan pembentukan Koarmada RI serta mengukuhkan Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan sebagai Panglima Koarmada RI yang pertama. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Mengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria

Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.


Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

2 hari lalu

Ilustrasi hadiah (Pixabay.com)
Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?


Telkom Indonesia Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024

2 hari lalu

Telkom Indonesia Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024

Telkom Indonesia kembali meraih penghargaan sebagai tempat kerja terbaik untuk mengembangkan karier versi LinkedIn Top Companies 2024.


Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

2 hari lalu

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Bank Mandiri konsisten melengkapi dan mengadopsi berbagai elemen best practices dalam pengelolaan SDM


Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

3 hari lalu

Ilustrasi wanita makan cokelat. Freepik.com/Kroshka__Nastya
Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.


Pegadaian Raih 4 Penghargaan Digitech Award 2024

14 hari lalu

Pegadaian Raih 4 Penghargaan Digitech Award 2024

PT Pegadaian mendapat kado istimewa di usianya ke-123 tahun dengan meraih 4 penghargaan di ajang penganugerahan bergengsi, Digital Technology and Innovation (Digitech) Award 2024


BINUS University Enam Kali Raih Global MIKE Award

15 hari lalu

BINUS University Enam Kali Raih Global MIKE Award

BINUS University kembali meraih penghargaan Global Most Innovative Knowledge Enterprise (MIKE) 2023 yang ke-6 kalinya berturut-turut sejak 2018


Bank Mandiri Raih Dua Penghargaan Euromoney 2024

15 hari lalu

Bank Mandiri Raih Dua Penghargaan Euromoney 2024

Bank Mandiri meraih pengakuan yang membanggakan sebagai bank yang berkomitmen pada solusi transaksi dan investasi, mengukuhkan posisinya di industri keuangan.