TEMPO.CO, Tangerang - Chief Strategic Officer PT Freeport, Sonny Kosasih, menyatakan hambatan utama dalam percepatan evakuasi korban runtuh di fasilitas pelatihan tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia adalah lokasi yang rawan.
"Perlu dimengerti, jalur dan lorong terowongan itu sempit, sehingga penanganan tidak bisa dilakukan banyak orang," kata Sonny saat menemani Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menjenguk korban longsor PT Freeport di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang, Ahad, 19 Mei 2013.
Baca Juga:
Sonny menjelaskan upaya saat ini masih fokus pada evakuasi. "Daerah rawan ini digali sedikit-sedikit selalu jebol, maka itu prosesnya menjadi lama," kata Sonny. Mengenai penyebab, Sonny menegaskan runtuh terjadi karena faktor alam dan tidak diperhitungkan.
Pada 14 Mei lalu, terowongan fasilitas pelatihan tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia runtuh. Hingga saat ini terdapat 22 korban yang belum dievakuasi. Perusahaan asal Amerika Serikat itu berupaya menegrahkan tim penyelamat berpengalaman di Asia dan dilakukan dalam 24 jam nonstop.
Menteri Muhaimin Iskandar menyatakan proses evakuasi terus dipantau oleh pemerintah. "Kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi, khususnya di perusahaan-perusahaan pertambangan bawah tanah," kata Muhaimin usai menjenguk korban.
ISMI DAMAYANTI