TEMPO.CO, Surabaya-Sampah plastik yang ditinggalkan para pendaki mengotori kawasan wisata Gunung Semeru. Beberapa titik pendakian di gunung yang masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini dikabarkan penuh dengan sampah yang berserakan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, beberapa titik pendakian yang penuh sampah itu antara lain di Ranu Kumbolo, Kalimati dan Arcapada. Ketiga titik pendakian ini merupakan lokasi yang biasa dijadikan para pendaki untuk mendirikan tenda. "Sebagian besar sampah itu merupakan sampah plastik," kata Bayu Asworo Hadi, seorang pendaki gunung kepada Tempo, Minggu pagi, 19 Mei 2013.
Bekas aktivis mahasiswa pecinta alam Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jember ini mengatakan, keberadaan sampah plastik di kawasan gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini sudah sangat mengkhawatirkan. "Gunung Semeru menjadi terlihat kumuh," kata Bayu, warga Kota Malang yang mengaku sudah 17 kali mendaki gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini.
Dia mengaku kesal dengan kondisi lingkungan di kawasan Semeru ini. Bukan hanya sampah yang berserakan, tapi banyak sampah plastik yang dibakar dan dibiarkan begitu saja. Dibandingkan dengan beberapa gunung lain di Pulau Jawa, Bali dan Lombok yang pernah dia daki, keberadaan sampah di Gunung Semeru yang paling parah. "Kuantitas sampah di Gunung Semeru mengalahkan gunung lainnya," kata dia.
Bayu mengharapkan otoritas Taman Nasional harus segera menemukan formula yang tepat untuk mengelola sampah di Gunung Semeru yang kian menumpuk.
Hal senada dikatakan Sukaryo, aktifis Pecinta Alam Semeru, Kabupaten Lumajang Jawa Timur yang memiliki homebase di Senduro, sebuah kecamatan yang berada di kaki Gunung Semeru. Sukaryo yang biasa disapa Cak Yo ini mengatakan, keberadaan sampah di Gunung Semeru merupakan masalah yang harus segera diatasi.
Dia membayangkan bagaimana Gunung Semeru sepuluh tahun kedepan jika persoalan sampah tidak segera ditemukan solusinya. "Jelas hal ini akan mengganggu ekosistem di kawasan Semeru," katanya.
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di Kabupaten Lumajang, Sucipto membenarkan perihal sampah yang mengotori kawasan Gunung Semeru ini. "Hal ini tidak bisa dibenarkan," kata Sucipto.
Taman Nasional bersama dengan sukarelawan, kata dia, akan membersihkan sampah di sejumlah titik pendakian. "Nanti setelah libur panjang akhir pekan mendatang. Tanggung kalau sekarang dilakukan, karena libur panjang akhir pekan mendatang pasti akan banyak pendaki lagi yang datang," katanya.
DAVID PRIYASIDHARTA