Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sisi Mistik Batik Gentongan Madura

image-gnews
Seorang pekerja menggarap interior dengan motif batik Madura gerbong restoran kereta api Sancaka jurusan Surabaya-Yogyakarta di depo lokomotif Sidotopo DAOPS VII, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/7). TEMPO/Fully Syafi
Seorang pekerja menggarap interior dengan motif batik Madura gerbong restoran kereta api Sancaka jurusan Surabaya-Yogyakarta di depo lokomotif Sidotopo DAOPS VII, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (18/7). TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya- Keunikan karya seni batik gentongan Madura tak pernah terlintas di benak Billy Wong, desainer batik asal Kota Malang. Billy tak menyangka, ada kisah mistik dari selembar karya batik gentongan yang tertuang di atas kain.

Ia mengatakan, proses pembuatan batik gentongan Madura tidak seperti batik Jawa umumnya. Selain membutuhkan waktu minimal 6 bulan, juga ada pantangan bagi pengrajin batik gentongan.

Billy mengatakan, pantangan ini bisa mendatangkan karma jika pengrajin batik melanggar tradisi. "Kalau ada keluarga yang meninggal, maka proses pembuatan batik dalam gentong itu harus berhenti. Kalau tidak, akan bawa sial," kata Billi Wong di sela-sela konferensi pers pameran produk Bank & UMKM Jawa Timur di perpustakaan BI Surabaya, Jumat 17 Mei 2013.

Ia menjelaskan, nama batik ini mengambil dari proses pembuatannya yang menggunakan media gentong. Gentong itu juga harus ditaruh dalam kamar yang kedap cahaya. Batik Gentongan Madura dibuat hand made dengan sentuhan pewarna alam serta umumnya bermotif flora dan fauna. Perpaduan perwarna alam dengan motif flora fauna ini membentuk cita rasa seni budaya timur yang kuat. "Dicelup diangkat, begitu seterusnya hingga minimal 6 bulan. Ini yang membuat batik Gentongan Madura istimewa, ada tradisi sendiri," ucapnya.

Sejak tiga tahun lalu, dirinya menggeluti fashion dengan mengusung batik Gentongan Madura. Mulanya, ia tertarik Batik Gentongan dari lomba desainer yang mengharuskan setiap peserta menonjolkan karya seni batik setiap daerah. Ia memilih batik Gentongan Madura karena menyuguhkan hal aneh dalam proses pembuatannya.

Pengahargaan terhadap karya seni batik Madura lantas diwujudkan dalam bentuk rancang busana yang berkonsep international. Perpaduan pewarna alami, proses pembuatan, motif ditambah kombinasi materi denim, adalah bentuk akulturasi cita rasa budaya Timur dan Barat yang semakin mempertegas fashionable. "Setiap pameran di luar negeri, batik Gentongan Madura ini selalu saya bawa. Pernah pameran ke Venezuela, Hong Kong, dan Korea."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di tengah karya seni Madura yang berpotensi menembus pasar internasional, Billy mengaku prihatin dengan kondisi strata ekonomi pengrajin batik Gentongan Madura. Ia melihat, ada tangan besar yang sengaja membuat para pengusaha dan pengrajin karya seni Madura ini seakan mati suri. Selain faktor pendanaan, pengrajin batik Gentongan tidak memiliki asosiasi yang membantu memasarkan produknya.

Pengrajin, ucap Billy, hanya tergantung ke pengepul dan tidak memiliki akses pengembangan usaha. Dengan begitu, mereka tidak mempunyai daya dukung menuju kondisi ekonomi yang lebih baik. Billy menegaskan, butuh program edukasi dari pemerintah dan perbankan soal pengelolaan keuangan dan manajemen bisnis. "Mereka umumnya tidak tahu kredit perbankan, perlu asosiasi perbankan turun ke daerah Madura. Bagi masyarakat Madura, menabung itu masih ekslusif," kata Billy.

DIANANTA P. SUMEDI

Topik terhangat:

PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita lainnya:

EDISI KHUSUS Cinta dan Wanita Ahmad Fathanah

Para Pria Ini Merasakan Sakitnya Melahirkan

7 Langkah Menjaga Kesehatan Alat Vital

Waspada 6 Jenis Makanan Ini

Mengenal Penyakit Sclerosis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

13 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

20 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

31 hari lalu

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

37 hari lalu

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

41 hari lalu

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

42 hari lalu

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

42 hari lalu

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.


Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

49 hari lalu

Presiden Jokowi membagi bagikan kaos kepada warga yang menerima bantuan pangan beras cadangan pemerintah di Gudang Bulog Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa 30 Januari 2024. ANTARA/Hery Sidik
Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

Jokowi membeli produk lokal yang dijual para pengusaha UMKM yang mendapat permodalan dari program PNM.


Benarkah Pratikno Jadi Operator Politik Jokowi?

51 hari lalu

Benarkah Pratikno Jadi Operator Politik Jokowi?

Menteri Sekretaris Negara Pratikno seharusnya mengingatkan Presiden Joko Widodo ketika ia bernafsu menjadikan anaknya sebagai penerus kekuasaan.


Antusiasme Penonton Konser NCT 127 Neo City: Jakarta - The Unity, Kompak Pakai Batik Hijau Neon

13 Januari 2024

Lovanka, Wilona, dan Yorla, penonton konser NCT 127 Jakarta NEO CITY - THE UNITY saat ditemui Tempo di wilayah Indonesia Arena pada Sabtu, 13 Januari 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
Antusiasme Penonton Konser NCT 127 Neo City: Jakarta - The Unity, Kompak Pakai Batik Hijau Neon

Semarak penggemar mengenakan outfit batik warna hijau neon jadi ajang adu gaya busana di konser NCT 127 Jakarta pada Sabtu, 13 Januari 2024.