TEMPO.CO, Bandung - Mantan Gubernur Jawa Barat periode 1970 - 1974, Solihin GP, siang tadi bergabung dengan massa yang menolak komersialisasi hutan kota Babakan Siliwangi, Bandung. "Pemerintahan berhasil jika amanah dan berwibawa, sedangkan disini (kantor pemerintah kota Bandung) tidak" kata Solihin. Senin, 20 Mei 2013.
Solihin yang kini berusia 87 tahun, bercerita bahwa Walikota Bandung Dada Rosada pernah berjanji menjaga kelestarian hutan Babakan Siliwangi yang kini hanya tersisa 3,8 hektare kepadanya. Solihin menyayangkan sikap Dada yang mengingkari janjinya.
"Jangan marahi Dada, tangkap saja Dada" kata Solihin yang masih terlihat bugar meski usianya menua. Ia mengikuti aksi long march dengan massa, dari Babakan Siliwangi menuju Balai Kota Bandung, yang berjarak empat kilometer.
Solihin beranggapan bahwa Dada mendapatkan keuntungan pribadi dari kontrak antara pemerintah kota Bandung dan PT Esa Gemilang, yang berencana membangun sebuah restoran disana. "Apakah sepuluh tahun masa jabatan itu nggak cukup?" ujar Solihin yang akrab dipanggil Mang Ihin.
Bukan hanya Dada Rosada yang kena sindiran, Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda juga disindirnya. "Saya malu sama Anda, sudah, jangan rusak lingkungan ini" ujar Solihin kepada Ayi.
Masyarakat sering menyangkut-pautkan nama Dada dengan rencana pembangunan restoran itu, karena Dada menyetujui pembangunan restoran dengan meneken MOU dengan PT Esa Gemilang.
Pengembang semula meminta hak untuk mendirikan hotel, kondominium, dan rumah kebun. Tapi, pemerintah hanya mengizinkan pembangunan kembali rumah makan Babakan Siliwangi yang tutup setelah terbakar pada 2003.
PERSIANA GALIH