TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Pasca Bencana Waduk Pluit, Heryanto mengatakan, pihaknya akan melakukan pembongkaran terhadap sejumlah bangunan usaha yang berada di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, hari ini, Senin, 20 Mei 2013. "Rencananya Jam 10 mulai kita bongkar, salah satunya bangunan usaha milik Teddy," ujar Heryanto kepada Tempo.
Teddy adalah salah satu pengusaha yang disebut-sebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai salah satu tuan tanah di bantaran Waduk Pluit. Disebut Ahok sebagai tuan tanah dikarenakan ia memiliki bangunan besar di sana dengan luas mencapai 8.000 meter persegi.
Bangunan besar itu, kata Heryanto, bukanlah bangunan kantor saja. Heryanto berkata, bangunan yang berdiri di sisi barat Bantaran Waduk Pluit itu merupakan tempat penyimpanan peralatan-perlatan berat. Salah satu di antaranya adalah alat konstruksi seperti backhoe, truk, dan mobil pickup.
Heryanto berkata, pembongkaran hari ini akan berfokus pada bangunan usaha saja. Dengan kata lain, tak akan ada rumah warga digusur. Adapun rumah warga tak disentuh dikarenakan Pemprov DKI belum bisa memberikan jaminan rumah susun bagi warga di sisi barat Waduk Pluit.
Heryanto melanjutkan, pihaknya belum memperkirakan kira-kira berapa lama pembongkaran hari ini akan selesai. Harapannya, dalam sehari bisa selesai apabila kondisi normal. Namun, melihat bangunan usaha di sisi barat cukup banyak, tidak tertutup kemungkinan permbongkaran berlangsung sehari lebih.
"Harapan kami sehari bisa selesai. Namun, kalau ternyata gak selesai juga, ya dilanjutkan hari Selasanya. Tidak apa-apa bila seperti itu, tidak masalah," ujar Heryanto menegaskan. Heryanto sendiri berkata bahwa pembongkaran ini tetap bebas uang kerohiman dengan kata lain tak akan ada uang pengganti bagi pemilik bangunan.
Terakhir, meski yang dibongkar ini adalah bangunan milik pengusaha, Heryanto mengatakan pihaknya akan tetap menawarkan bantuan untuk memindahkan sisa pembongkaran. Total empat truk sudah disiapkan. "Kita tidak pilih-pilih. Meski yang punya bangunan pengusaha, tetap kami bantu."
Ditanyai apakah akan pasukan brimob serta polisi yang diterjunkan untuk pengamanan, Heryanto menjawab ada. Ia berkata, kurang lebih aka nada 400 unit gabungan brimob dan satuan polisi Pamong Praja yang diturunkan.
"Tentu pengamanan tetap ada agar pembongkaran berlangsung lancar. Tapi, kami harap, jangan sampai ada perlawanan karena pembongkaran ini toh demi masyarakat juga," ujar Heryanto yang mengaku siap melakuakn pembongkaran paksa apabila sampai terjadi perlawanan hari ini.
Sebelumnya, Wagub Ahok menegaskan bahwa pihak Pemprov akan tetap melakukan normalisasi Waduk Pluit meski mendapat perlawanan. Ia pun menjanjikan akan adanya rumah susun bagi warga di sisi barat Waduk Pluit yang apabila mengacu kepada datanya terdiri atas 17.000 KK.
ISTMAN MP
SUBKHAN
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
EDISI KHUSUS Cinta dan Wanita Ahmad Fathanah