TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Refrizal mengaku tidak tahu persis berapa jumlah dana kampanye yang sudah dikeluarkan partainya yang pada Pemilu 2009 lalu. Tapi jika dana kampanye di seluruh tingkatan dijumlahkan, Refrizal memperkirakan jumlahnya bisa lebih dari Rp 2 triliun.
"Kami punya 33 pengurus provinsi dan hampir 500 pengurus kabupaten, mungkin saja mencapai Rp 2 triliun," kata Refrizal saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Senin, 20 Mei 2013. Menurut Refrizal, setiap kader PKS memiliki kewajiban menyumbangkan penghasilan kepada partai. "Semakin besar penghasilan semakin besar sumbangannya," ujarnya.
Refrizal menuturkan, PKS mengandalkan sumbangan kader dalam pendanaan partai. Kader PKS, kata dia, terdiri dari berbagai macam profesi seperti pengusaha, pekerja biasa dan guru. Semuanya, kata dia, dibebani untuk memberikan sumbangan kepada partai. Menurut dia, laporan keuangan PKS selalu diaudit oleh akuntan publik. "Selama ini tidak ada masalah," ujarnya.
Dia menyatakan, partainya tidak memiliki target berapa dana kampanye yang diperlukan pada Pemilu 2014. Namun, Refrizal memilih tidak buruk sangka kepada penyumbang partainya. Menurut dia, PKS selalu berprasangka baik kepada calon penyumbang dana kampanye. "Kecuali mereka jelas-jelas penjahat," kata dia.
Refrizal tidak bisa memastikan apakah ada dana dari Ahmad Fathanah yang mengalir ke partainya. Namun berdasarkan laporan keuangan partai, sejauh ini aliran dana ini belum ditemukan. Dia justru mempertanyakan, apakah uang dari Fathanah kepada Luthfi memang akan diberikan kepada PKS. Atau, ujarnya, uang tersebut merupakan utang piutang diantara keduanya. "Kalau urusan pribadi, itu bukan urusan PKS," kata dia.
Refrizal menjelaskan, partai selektif menerima sumbangan dana dari penyumbang. Apalagi rata-rata bendahara PKS merupakan alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Menurut dia, partainya belum mengetahui soal pencarian dana dari tiga kementerian. Yang bisa dia pastikan, menteri dari PKS memiliki kewajiban menyumbang kepada partai.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita Terpopuler:
Selingkuh, Begini Fathanah Minta Maaf
Ilham Arief Serahkan Rp 7 Miliar ke Fathanah
Cerita Sopir Fathanah Soal Paket Duit ke Luthfi
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus
Sefti Suruh Sopir Beri Bingkisan Duit ke Luthfi?