TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank National Nobu Suhaimin Djohan menyatakan, perusahaan mengincar pertumbuhan kredit hingga Rp 1,4 triliun tahun ini. Angka itu meningkat hingga lebih dari 200 persen dibandingkan pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 413,5 miliar. "Hingga April kami sudah mencapai Rp 480 miliar," ujar Suhaimin saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 20 Mei 2013.
Suhaimin menjelaskan, perseroan mengincar kredit di sektor Unit Kecil Menengah. Porsi penyalurannya yakni 80 persen di segmen UKM, sisanya di segmen konsumer dan komersial.
Untuk ekspansi kredit tersebut, Bank Nobu mendapatkan dana dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 864 miliar. Seluruh dana segar yang diperoleh itu akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit.
Untuk mendukung itu, Nobu akan membuka sedikitnya 16 kantor cabang baru, tahun ini. Saat ini, perusahaan telah memiliki 54 kantor cabang yang tersebar di 18 provinsi. "Kantor cabang baru akan dibuka, sebagian besar di Indonesia bagian Timur,"ujarnya.
Hingga April ini, dana pihak ketiga yang dikelola Rp 1,3 triliun, naik lebih dari 30 persen dari bulan Desember 2012 yakni Rp 954 miliar. Sepanjang tahun ini, diharapkan dana pihak ketiga akan mencapai Rp 1,8 triliun. Perusahaan mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0 persen. Serta laba bersih 3 persen.
Setelah resmi tercatat di bursa melalui IPO hari ini, perseroan telah masuk ke dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha II (BUKU II) dengan modal minimum Rp 1 triliun. Perseroan kini tengah mengajukan permintaan kepada Bank Indonesia untuk mengembangkan aktivitas bisnis sebagai bank devisa. "Juli nanti diharapkan bisa mulai aktif," kata Suhaimin.
RIRIN AGUSTIA