Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Planet Terlihat Bersama di Angkasa Pekan Depan

image-gnews
Planet Venus terlihat seperti titik hitam di permukaan matahari saat terjadi fenomena transit venus terlihat di Madiun, Jatim, Rabu (6/6). ANTARA/Fikri Yusuf
Planet Venus terlihat seperti titik hitam di permukaan matahari saat terjadi fenomena transit venus terlihat di Madiun, Jatim, Rabu (6/6). ANTARA/Fikri Yusuf
Iklan

TEMPO.CO,  New York - Langit malam adalah tempat di mana pelbagai fenomena unik dapat terjadi. Dan kali ini, ada tiga planet yang bakal 'menari' bersama di langit malam. Tepatnya pada 28 Mei 2013. Kata Mark Thompson, presenter acara astronomi, Venus, Jupiter, dan Mercurius akan tampak bergabung di langit. Meski kenyataannya, mereka terpisah sejauh jutaan kilometer.

“Saya masih merasa takjub sebab dapat memprediksi kejadian langit itu. Ini benar-benar gila!” tulis Thompson di situs Discovery News, Jumat, 17 Mei 2013.

Salah satu hal penting dalam hukum tata surya: seluruh planet terus mengelilingi matahari, tanpa henti. Rutinitas yang pada dasarnya berasal dari hukum gravitasi ini, memungkinkan ilmuwan untuk memprediksi pergerakan planet dengan akurat. Dari hukum itu, peneliti memprediksi bila Venus dan Jupiter akan berada dalam jarak 1 derajat, sekitar dua kali ukuran jelas dari bulan purnama, di 28 Mei. Untuk menambahkan kilauannya, Merkurius berada tak jauh di atas mereka.

"Meski kelihatannya dekat, sesungguhnya Jupiter berada sejauh 660 juta kilometer lebih dari Venus," kata Thompson. "Dan 774 juta kilometer dari Merkurius." Merkurius merupakan planet yang selalu sulit dilihat. Namun dalam tarian itu, dia akan mudah terlihat di arah barat, setelah matahari terbenam.

Jika ingin mencoba melihat keindahan alam ini, tunggulah sampai matahari terbenam dan langit barat sudah gelap. Lalu, carilah dua planet cerah; di bagian terendah ada Jupiter dan di atasnya terdapat Venus yang lebih cerah. Tak lupa si Merkurius yang sedikit lebih pucat di atas keduanya.

Selamat menikmati ciptaan Tuhan yang penuh seni!

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

DISCOVERY | ANINGTIAS  JATMIKA

Terpopuler:

Yahoo Beli Tumblr US$ 1,1 Miliar
Mungkinkah Manusia Dikloning?  
Lupakan Kopi, Kini Kafein Ada dalam Sikat Gigi  Inilah Ponsel Pintar dengan Pendingin Liquid


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

7 November 2023

Tata Surya. FOto: Space.com
Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.


Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

2 November 2023

Dua bintik hitam besar di matahari, yang dikenal sebagai sunspots (bintik matahari), muncul pada bulan Februari 2013, dan masing-masing seluas enam kalli Bumi. Kredit: NASA/SDO/AIA/HMI/Goddard Space Flight Center
Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

Rho Coronae Borealis adalah bintang katai deret utama berwarna kuning-oranye dengan 96 persen massa Matahari Bumi.


Teleskop James Webb Deteksi Kristal Kuarsa Berbentuk Awan di Planet WASP-17b

23 Oktober 2023

Ilustrasi atmosfer WASP-17b yang kaya akan silikat. (Kredit gambar: NASA, ESA, CSA, Ralf Crawford (STScI))
Teleskop James Webb Deteksi Kristal Kuarsa Berbentuk Awan di Planet WASP-17b

Atmosfer Planet WASP-17b yang membengkak menjadikannya target yang bagus untuk Teleskop James Webb.


Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

26 September 2023

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Pemasangan Teleskop Baru Observatorium Nasional Timau di NTT Tunggu Teknisi Jepang

Pemasangan cermin teleskop Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur belum rampung.


Ini yang akan Terjadi jika Bumi Tak Berputar

25 September 2023

Ilustrasi asteroid di dekat bumi. spaceflightinsider.com
Ini yang akan Terjadi jika Bumi Tak Berputar

Jika Bumi secara tiba-tiba berhenti berputar, akan memiliki konsekuensi drastis pada iklim, cuaca, waktu, dan kehidupan di planet ini.


Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

27 Agustus 2023

Gunung es di Pluto. (newsweek.com)
Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.


Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

27 Agustus 2023

Fitur
Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

Pluto sejak 2026 tidak lagi masuk dalam kategori planet karena tidak memenuhi satu dari tiga kriteria definisi planet.


Rekomendasi Tempat Saat Liburan Sekolah, Coba ke Observatorium Bosscha yang Kembali Dibuka

26 Juni 2023

Teleskop refraktor ganda Zeiss dalam kubah pengamatan yang ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Rekomendasi Tempat Saat Liburan Sekolah, Coba ke Observatorium Bosscha yang Kembali Dibuka

Observatorium Bosscha, akhirnya dibuka kembali untuk kunjungan publik. Tempat yang tepat mengisi liburan sekolah anak.


Bisakah Manusia Hidup di Planet Lain?

12 Mei 2023

Bisakah Manusia Hidup di Planet Lain?

Berapa lama waktu yang dibutuhkan manusia untuk mendiami planet lain? Mungkinkah manusia "menjajah" dunia di luar Bumi atau bahkan tata surya?


Astronom Rekam Detik-Detik Bintang Lahap Planet

11 Mei 2023

Astronom Rekam Detik-Detik Bintang Lahap Planet

Sebuah bintang melahap planet yang jaraknya 12.000 tahun cahaya, kemudian mengeluarkan debu-debu sisa serdawa.