TEMPO.CO , Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi masih menelusuri aliran dana ke petinggi Partai Keadilan Sejahtera dari tersangka kasus suap impor daging sapi Ahmad Fathanah. Komisi mengaku belum bisa membuka hasil penyelidikannya pada publik soal aliran dana ke sejumlah pihak.
"Kita masih terus menelusuri, mengembangkan, dan tentunya ini bagian dari penyidikan dan untuk sementara belum bisa kami buka ke publik. Jadi nanti biar faktanya terbuka di persidangan," ujar Abraham ditemui di Hotel Le Meridien, Senin, 20 Mei 2013.
KPK mengaku sudah mengantongi nama-nama penerima duit Fathanah. "Sudah dilaporkan oleh PPATK, dan tentunya kita punya kewajiban untuk membuka bukti di persidangan," ujar Abraham.
Sebelumnya, Ketua Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf enggan menyebut adanya aliran dana dari Direktur PT Cipta Inti Parmindo Yudi Setiawan kepada tersangka suap impor daging Ahmad Fathanah. Fathanah disebut mengalirkan duit ke sejumlah petinggi Partai Keadilan Sejahtera.
"Kami tidak bisa menyebutkan satu-persatu, undang-undang melarang itu," ujar Yusuf. Dia enggan menyebutkan adanya aliran duit dari Yudi kepada Fathanah.
"Aliran dari Fathanah kepada beberapa oknum memang ada," ujar Yusuf. Dia mengaku sudah mengirimkan laporan hasil analisis terkait Fathanah kepada KPK.
Majalah Tempo edisi 20 Mei 2013 menyebut adanya aliran duit dari Yudi kepada Fathanah. Haji Oolong--nama lain Fathanah, disebut menerima duit Rp 16,75 miliar dari Yudi. Penyerahan uang itu terekam dalam dokumen tanda terima berupa tulisan tangan Fathanah yang salinannya dimiliki oleh Tempo.
Fathanah disebut Yudi mengalirkan duit itu kepada petinggi PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan Anis Matta. Kepada Luthfi, Fathanah menyerahkan langsung duit tersebut. Sedangkan kepada Anis, Fathanah menitipkan duit melalui adik Anis, Saldi Matta.
Saldi sebelumnya membantah pernah dititipkan uang. Dia hanya mengaku memiliki piutang sebesar Rp 50 juta pada Fathanah. Sedangkan, bekas supir Fathanah, Nurhasan menyatakan pernah menyerahkan bungkusan duit pada Luthfi di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Abraham menyatakan lembaganya bakal melakukan pendalaman soal aliran duit kepada Fathanah. "Semuanya masih akan kami kembangkan," ujar Abraham saat ditanya ihwal peranan Yudi Setiawan sebagai penyetor duit pada Fathanah.
SUBKHAN
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
EDSUS Cinta dan Wanita Ahmad Fathanah
Rumah Sakit di Bogor Diminta Siapkan Kelas 3
Pembongkaran Bangunan di Waduk Pluit Mulai Pagi
Layani Pasien KJS, Rumah Sakit Pemerintah Nombok