TEMPO.CO, Jakarta - Kepemilikan mobil mewah Volkswagen Caravelle kelir hitam yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi dari kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera masih misterius. Sebab PT Garuda Mataram Motor selaku pemegang hak dagang mobil yang disingkat VW di Indonesia tak mau membocorkan siapa pembeli dan pemilik mobil itu.
Christiana Joan, Marketing Communication dan Specialist Advertising PT Garuda Mataram Motor, yang ditemui Tempo di kantornya, jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Mei 2013, tak mau memberikan informasi asal-muasal pembelian mobil itu.
Dia hanya membantah dua nama yang Tempo sodorkan, Luthfi Hasan Ishaaq dan Muhammad Ali Imran, sebagai pembeli dan pemilik mobil. "Dari data kami, bukan keduanya yang membeli mobil itu," kata Christiana kepada Tempo.
Saat ditanya berapa harga mobil jenis minibus mewah keluaran tahun 2012 itu dibeli, Christiana menyebut angka satu miliar rupiah lebih. Namun saat disinggung proses pembayaran mobil, secara kredit atau kontan, dia bungkam. "Maaf itu privasi klien kami."
Berdasar dokumen yang diperoleh Tempo, mobil VW Caravelle bernomor polisi B 948 RFS merupakan mobil dinas Luthfi sebagai Presiden PKS. Mobil kelir hitam ini dibeli atas nama Muhammad Ali Imran dengan alamat Jalan Al Bashor nomor 23 RT 5/RW 3, Jakarta Timur.
Rabu, 15 Mei lalu, penyidik KPK didampingi personel Brimob mendatangi kantor DPP PKS di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. Mereka hendak menyita sejumlah mobil milik mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, yang diduga merupakan upaya pencucian uang terkait kasus impor daging sapi.
INDRA WIJAYA
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus
Begini Kronologi Katon Bagaskara Terjatuh
PKS: Ada yang Mencari-cari Kesalahan Kami
Di Prancis Ada Masjid Gay