TEMPO.CO, Jakarta -Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku siap mengikuti konvensi partai untuk pencalonan presiden, asal peraturannya sudah jelas. "Saya masih menunggu peraturannya bagaimana," kata Mahfud, Selasa, 21 Mei 2013.
Dan untuk konvensi ini, ia sudah berkomunikasi dengan partai-partai politik. "Saya menunggu peraturannya. Saya sudah komunikasi dengan semua parpol," katanya.
Sementara itu, soal pencalonannya sebagai presiden, Mahfud menyatakan tidak ingin aneh-aneh. "Saya siap ikut kontesasi politik. Dengan catatan: Saya akan mengalir saja, tidak ada neko-neko, pakai uang, pakai segala macem, tidak," katanya.
Mahfud menegaskan lagi, kalau ia jadi calon presiden nanti, tidak akan ada penggalangan dana yang berlebihan. Ia mengandalkan pilihan masyarakat saja. "Silakan, rakyat sudah mengenal," katanya.
Mantan Ketua MK ini juga berpesan, bahwa masyarakat tidak harus memilihnya. "Saya hanya menjadi alternatif. Siapa saja, pilih lah," katanya.
Lalu untuk apa dia maju sebagai calon presiden pada 2014 nanti? "Saya hanya merasa terpanggil karena banyak yang minta," katanya.
Mahfud sebelumnya menyatakan bersedia maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 nanti. "Kalau rakyat menghendaki," ujarnya di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Senin, 15 April 2013.
Sejumlah lembaga survei menempatkan Mahfud sebagai salah satu tokoh yang layak maju menjadi calon presiden bersaing dengan sejumlah tokoh lainnya. Sejumlah tokoh yang cukup banyak mendapat dukungan masyarakat antara lain Jusuf Kalla, Joko Widodo, dan Prabowo Subiyanto.
Menurut Mahfud, presiden adalah jabatan luar biasa sehingga mesti diemban oleh orang yang mempunyai kepandaian luar biasa serta mempunyai elaktabilitas tinggi. Dalam kesempatan itu pula Mahfud mampu bersaing dengan sejumlah tokoh yang muncul dalam bursa pencalonan presiden nanti. "Rasanya kok saya layak bersaing," katanya.
FEBRIANA FIRDAUS
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus
Begini Kronologi Katon Bagaskara Terjatuh
PKS: Ada yang Mencari-cari Kesalahan Kami
Di Prancis Ada Masjid Gay