TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan, Chatib Basri, mengatakan dampak inflasi memang tidak terelakkan jika harga BBM subsidi naik. Tapi, ia menilai ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengendalikan inflasi serta mengatasi dampaknya jika harga BBM subsidi naik.
"Kalau kenaikan BBM dilaksanakan akan ada dampak inflasi itu betul. Pemerintah sendiri memperkirakan inflasi yang sekarang 4-5 persen bisa naik ke sekitar 7 persen," kata Chatib usai dilantik di Istana Negara, Selasa, 21 Mei 2013.
Menurut dia, langkah pengendalian inflasi yang bisa dilakukan adalah mengendalikan harga dari komoditas yang berpengaruh paling besar dalam inflasi yaitu pangan. "Ketika ada langkah-langkah untuk memastikan bahwa pasokan pangan ada maka inflasinya relatif bisa diredam," katanya.
Chatib mencontohkan ketika beberapa bulan lalu inflasi melambung karena tingginya harga produk hortikultura. Tapi inflasi bisa langsung dikendalikan setelah Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian mengambil langkah tepat untuk mengamankan pasokan produk hortikultura.
Menurut dia, ke depan, Indonesia harus mengendalikan harga dari komponen yang paling berkontribusi banyak pada inflasi yaitu produk pangan sehingga tingkat inflasi tak lagi melonjak seperti yang terjadi beberapa bulan lalu. "Ada ruang sebetulnya untuk membuat dampaknya menjadi lebih kurang dari yang kita perkirakan," katanya.
Langkah kedua yang bisa dilakukan adalah bagaimana menyediakan rakyat kecil bantuan yang sesuai agar bisa beradaptasi dengan kenaikan BBM subsidi. Chatib mengatakan shock yang dirasakan masyarakat kecil harus diimbangi dengan kompensasi pemerintah. Kompensasi yang diberikan, kata Chatib, bisa berupa dana kompensasi beasiswa siswa miskin (BSM) atau bantuan langsung sementara untuk masyarakat (BLSM).
"Kenapa ini penting, karena ketika Anda shock harus dibantu terlebih dahulu. Orang selalu katakan berikan kail bukan ikal tapi kita tidak harapkan orang kerja kalau dia lapar. Bantuan yang sifatnya sementara dan langsung itu harus," katanya.
Chatib menilai langkah ini merupakan upaya untuk mengubah struktur dari subsidi yang tadinya hanya bermanfaat bagi kelas menengah menjadi subsidi yang bermanfaat bagi rakyat miskin. Menurut dia, dana kompensasi ini merupakan perlindungan bagi rakyat miskin yang masih sulit beradaptasi dengan kenaikan harga BBM subsidi.
ANANDA TERESIA