TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin akan meminta keringanan kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) atas denda yang dijatuhkan pada Indonesia akibat ulah suporter Indonesia saat menjamu sejumlah tim asing. "Kami akan menegosiasi AFC," kata Djohar saat ditemui di Jakarta, Selasa, 21 Mei 2013.
Djohar mengatakan, sanksi itu menjadi perhatian serius PSSI. "Indonesia sekarang sudah terbuka bagi tim-tim dunia untuk datang bermain," ujarnya. "Adanya cacat ini berbahaya karena bisa mengurangi niat mereka (tim asing ) untuk datang."
Kemarin, Senin, 20 Mei 2013, AFC mengumumkan sanksi kepada Indonesia karena ulah pelemparan botol berisi minumal air mineral dan penyalaan kembang api selama beberapa kali menjamu tim asing. Kejadian paling akhir adalah saat tim nasional menjamu Arab Saudi. Saat itu, suporter Indonesia Indonesia melempar botol ke suporter Arab Saudi serta menyalakan kembang api.
Akibat ulah suporter saat melawan Arab Saudi itu, Indonesia diharuskan membayar US$ 10 ribu. Indonesia juga diharuskan membayar tambahan US$ 5 ribu untuk kejadian selama 2012 yang berulang selama 2012. Secara total, Indonesia diharuskan membayar denda US$ 15 ribu atau Rp 146 juta.
Adapun partai-partai pertandingan selama 2012 yang disebutkan AFC antara lain pertandingan Australia versus Indonesia pada 5 Juli 2012, pertandingan melawan Timor Leste 7 Juli 2012, pertandingan melawan Makau pada 10 Juli 2012, dan melawan Singapura pada 15 Juli 2012.
GADI MAKITAN
Topik Terhangat:
Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca Juga:
Klopp Pernah Diminati Bayern
Belanja Pemain, Wenger Dibekali Rp 1 Triliun Lebih
Klopp Sedih Melihat Performa Kagawa di MU