TEMPO.CO, Jakarta - Festival jazz perdana di Balikpapan digelar dalam Djarum Super Mild Balikpapan Jazz Fiesta 2013, pada 31 Mei 2013 dan 1 Juni 2013 di Kemala Beach, Jendral Sudirman, Balikpapan. Ini merupakan pesta jazz kedua di Kalimantan Timur.
Acara yang menggali potensi musisi jazz berbakat dari Kalimantan Timur ini juga pernah digelar di Samarinda, Kalimantan Timur dalam Mahakam Jazz Festival 2012, di tepi sungai Mahakam. Kini lokasi festival jazz berdekatan dengan monumen perjuangan rakyat dan lapangan Merdeka, Balipapan.
Menurut Direktur Festival, Agus Setiawan Basuni, acara ini kelanjutan dari Warta Jazz setelah tahun lalu menggelar Mahakam Jazz Fiesta. “Kami melihat lebih banyak lagi potensi musisi-musisi jazz berbakat dari Kalimantan Timur. Harapannya akan menumbuh kembangkan band-band jazz baru asal Balikpapan, selain mengisi agenda wisata tahunan kota minyak, Balikpapan,” kata Agus di Jakarta, Selasa, 21 Mei 2013.
Sejumlah bintang dari Jakarta dan Bali akan memeriahkan festival kedua jazz di tanah Kalimantan ini. Di antaranya, Barry Likumahuwa Project, Donny Suhendra Power Fusion Project feat Adi Darmawan dan M. Iqbal, saxophonois Dennis Junio dan peniup trumpet Rio Sidik.
Tampil pula penyanyi dari ajang pencarian bakat Indonesian Idol, Monita Tahalea dan Gugun Blues Shelter yang mengharumkan nama Indonesia di mancanegara. Legenda jazz Indonesia, Benny Likumahuwa akan tampil khusus.
Monita, gadis berdarah Ambon, Austria, Manado pernah merilis album bersama Indra Lesmana, Dream-Hope-Faith. Dia akan berkolaborasi dengan Barry Likumahuwa Project. Pemain bass Barry Likumahuwa memiliki reputasi internasional dan penampilannya selalu memukau anak-anak muda.
Benny Likumahuwa, musisi legendaris jazz yang dikenal dengan permainan trombone dan flutenya. Donny Suhendra Power Fusion Trio, kelompok yang paling gress dari gitaris Krakatau, Nera maupun supergrup Java Jazz bersama Indra Lesmana dan kawan-kawan. Beranggotakan Adi Darmawan dan M. Iqbal, kelompok ini mulai mencuri perhatian publik sejak akhir tahun lalu.
Adi Darmawan sering dipanggil bassis seribu band. Ini tidak mengherankan, mengingat pengajar instrumen bass ini kerap mengisi musik berbagai kelompok jazz (memiliki kelompok LIGRO) dan mendukung musisi seperti Dwiki Dharmawan, NERA bersama Gilang Ramadhan, Nita Aartsen dan lain-lain.
M. Iqbal, drummer asal Samarinda kelahiran Tenggarong. Ia mulai menjadi perhatian sejak menjadi drummer tamu pada kelompok Emerald saat tampil di Jak azz Festival 2012 lalu dan menjadi drummer kelompok Trisum personil Budjana-Tohpati-Balawan. Penampilannya di Balikpapan Jazz Fiesta, menjadi pembuktian, bakat daerah bisa menembus dan berkolaborasi dengan musisi nasional.
Rio Sidik, peniuo trumpeter asal Bali telah memiliki segudang pengalaman manggung mulai dari Java Jazz Festival (Jakarta), Asean Jazz Festival (Batam), Penang Jazz Festival (Malaysia), Jarasum Jazz Festival (Korea) hingga Afrika Selatan. Bersama kelompok Saharadja, ia berkeliling dunia. Dennis Junio, saxophonis muda anggota Barry Likumahuwa Project. Dennis pernah tampil Taichung Jazz Festival di Taiwan.
Selain nama-nama di atas, Balikpapan Jazz Fiesta juga menampilkan band-band dari Samarinda, Balikpapan dan Tenggarong, Kutai Kartanegara. Seperti, Soulace, Second Rise, Archipelago, De Cress, Bodhisattva, Rully N' Friend, RSKD (Balikpapan) dan WPP Band, Harmonic's, YK Band (Samarinda).
Aji Wartono, Program Director menambahkan, selain pergelaran musik mereka akan menggelar pameran, workshop dan lomba fotografi. Selain itu juga akan diputar film dokumenter jazz.
Roland Halim dari Djarum Super Mild mengatakan, Kalimantan memiliki penggemar jazz seiring dengan bertumbuh dan berkembangnya gaya hidup masyarakat urban di sana.
“Kami berharap penonton mendapatkan pertunjukan bermutu dan potensi-potensi jazz baru dapat tergali dan terekspos secara nasional maupun internasional,” katanya.
EVIETA FADJAR