TEMPO.CO, Solo - Ki Dalang Manteb Sudarsono dikenal piawai dalam memainkan wayang kulit. Anak wayang seakan menjadi hidup di tangannya. Hal itu yang membuat dia dijuluki sebagai 'dalang setan'.
Siapa sangka, dalang asal Karanganyar, Jawa Tengah itu ternyata juga piawai menjadi wayang. Tentu saja bukan dalam pementasan wayang kulit. Ki Manteb turut tampil dalam pergelaran Wayang Orang Pelataran di halaman Balai Kota Surakarta, Senin malam 20 Mei 2013.
Dalam pergelaran berjudul Semar mBabar Pitutur itu, Ki Manteb berperan sebagai Petruk. Dia berkolaborasi dengan para seniman Wayang Orang Sriwedari. Sebagai bintang tamu, kehadirannya memberi warna tersendiri untuk pementasan berdurasi sekitar tiga jam itu.
"Seorang dalang harus tahu betul karakter wayangnya," kata Ki Manteb usai pentas. Sebab, keterampilan dalam menggerakan wayang saja tidak cukup. Pementasan wayang orang menjadi sebuah sarana untuk kembali mendalami karakter wayang.
Bukan hanya mahir dalam dialog, pria berusia 65 tahun itu juga terlihat luwes dalam menari. Rupanya, pementasan tersebut bukan pengalaman pertama baginya dalam bermain wayang orang. Sebelum terkenal menjadi dalang, dia telah berpengalaman ikut pertunjukan wayang orang.
"Saya pernah bergabung di wayang orang Radio Republik Indonesia Solo," katanya. Pada saat itu dia masih bujang. Dia bergabung di kelompok wayang orang tersebut hingga dua tahun.
Berbagai tokoh pernah dia perankan selama bergabung di kelompok wayang orang tersebut. Namun, dia paling sering berperan sebagai Petruk, Setyaki, Cakil hingga Sengkuni. "Meskipun, saya kurang lucu jika berperan sebagai Petruk," kata peraih penghargaan Nikkei Asia Prize Award 2010 untuk kategori budaya tersebut.
AHMAD RAFIQ
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus
Begini Kronologi Katon Bagaskara Terjatuh
PKS: Ada yang Mencari-cari Kesalahan Kami
Di Prancis Ada Masjid Gay