TEMPO.CO, Kendari - Sebanyak 158 Warga Negara Asing (WNA) yang diduga imigran gelap terdampar di sekitar perairan Labuan Peropa, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan. Mereka akhirnya berhasil dievakuasi pada Rabu 22 Mei 2013.
Penangkapan imigran ini di bawah pengawalan ketat petugas Kepolisian Sulawesi Tenggara serta petugas Imigrasi kota Kendari. "Para imigran gelap itu dievakuasi dengan mengunakan kapal SAR Kendari," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara Komisaris Besar Heri Jahara, Rabu 22 Mei 2013.
Heri menuturkan para imigran gelap itu akan menyeberang ke negeri Australia untuk mencari suaka. Namun, kapal yang mereka tumpangi yakni Kapal Motor (KM) Simponi Indah terdampar di sekitar perairan Labuan Peropa, karena mesinnya rusak di tengah laut akibat hantaman ombak pada Senin 20 Mei lalu.
Ia menjelaskan jumlah imigran adalah 210 orang, namun yang berhasil dievakuasi hanya 158. Mereka terdiri dari 15 orang anak, 108 laki-laki dan 35 orang perempuan. "Saat kami tiba, imigran yang ada di kapal hanya tersisa 158 orang sisanya 52 orang sudah melarikan diri ke hutan-hutan di sekitar Labuan Peropa," ujarnya.
Berdasarkan data para imigran gelap itu berasal dari berbagai kebangsaan, seperti Turki, Myanmar, Iran dan Spanyol. Kini, para imigran gelap itu ditangani oleh pihak Imigrasi Kota Kendari untuk selanjutnya diproses sembari menunggu koordinasi dari International Organization of Migration (IOM).
ROSNIAWANTY FIKRY
Topik Terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
KPK Telisik 45 Perempuan Penerima Duit Fathanah
Begini Cara Blokir Nomor Mama Minta Pulsa
Luthfi Panggil Darin Mumtazah `Mamah`
Tiga Pelajar SMP Gagalkan Pemerkosaan oleh Tukang Ojek
Dituding Ngemplang Pajak, Fuad Rahmany: Eko Bohong
Kala Jokowi Ajak Makan Siang Warga Waduk Pluit