TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan memilih mantan orang nomer satu di PT Indofarma (Persero) Tbk Djakfarudin Junus menjadi Direktur Utama di Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) menggantikan Isnu Edhi Wijaya yang diberhentikan dengan hormat. “Iya sudah seminggu lalu lah jadi Dirut PNRI,” katanya ketika ditemui di Kementerian BUMN Rabu 22 Mei 2013.
Semula Dahlan sempat mewacanakan Direktur Komersial dan Teknologi Perum LKBN Antara, Hempi Nartomo Prajudi, untuk menjadi Dirut PNRI, mengingat Kementerian mempunyai rencana menggabung PNRI ke Antara. Namun hal tersebut batal. “Sudah lama batal, karena (Pak Hempi) sangat diperlukan Antara,” katanya.
Terkait rencana Kementerian menggabung PNRI ke dalam Antara hingga kini pun belum jelas. Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur, Dwihanti Thahjaningsih mengatakan penggabungan masih kajian. “Masih kajian karena Perum tidak bisa jadi anak usaha perum,” katanya.
Djakfaruddin Junus pernah menjadi Dirut Indofarma dan diberhentikan dengan hormat pada bulan April lalu. Ketika itu berhembus kabar Djakfar dilengserkan karena tidak mendukung upaya Kementerian BUMN membentuk induk usaha BUMN farmasi terhadap PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan Indofarma.
Ketika dimintakan tanggapannya tentang jabatan baru dirinya, kepada wartawan ia mengatakan siap. "Sesudah saya tidak menjadi Dirut Indofarma, pak Dahlan menantang saya untuk menjadi Dirut PNRI. Kepercayaan ini akan saya pegang dengan baik," katanya.
ANANDA PUTRI