TEMPO.CO, Jakarta -Semakin maraknya perkembangan busana muslim di Indonesia membuat pasarnya semakin terbuka. Busana muslim tidak hanya eksis di satu situasi, tapi terbuka dalam berbagai situasi.
“Busana muslim kini dipakai banyak orang dan produsen baru pun bermunculan,” kata Jeti R. Hadi, pemimpin redaksi Majalah Noor pada acara konprensi pers pada Rabu, 22 Mei 2013 di kantor Kementerian Perekonomian, Medan Merdeka Barat, Jakarta.
"Dunia bisnis pun sudah melirik fashion pakaian muslim sebagai industri yang memiliki daya tariknya tersendiri,” papar Irna Mutiara, Ketua Pelaksana Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFF) 2013.
Merayakan hal tersebut maka ajang busana muslim tahunan ini, IIFF 2013 akan mulai diselenggarakan pada 30 Mei hingga 2 Juni 2013 dan mengusung tema ‘Style Unlimited’ di Assembly Hall, Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta.
Acara ini akan lebih ditonjolkan kekayaan lokal yang dimiliki Indonesia yang belum dikenal oleh produsen busana muslim secara umum.
Untuk memfasilitasi segala kebutuhan IIFF akan membagi kegiatan dalam empat zona berbeda seperti, zona Start Up yang diadakan bagi para pemula, zona support material untuk para produsen pendukung material seperti renda-renda, kancing, zona desainer dan Brand dikhususkan bagi para desainer dan brand yang telah memiliki nama yang cukup besar.
Acara ini akan diramaikan oleh para desainer lintas generasi, beragam komunitas, dan brand. Nama-nama seperti Itang Yunaz, Ida Royani, Ria Miranda, Dian Pelangi adalah beberapa nama yang akan hadir pada acara tahunan tersebut.
AISHA
Berita Gaya Hidup Terpopuler:
Amankah Perjalanan Udara bagi Ibu Hamil?
Ancaman Bakteri dari Kolam Renang Umum
Biarkan Bayi Tidur Sendiri
Cuaca Pengaruhi Tekanan Darah
Karya Ferry Sunarto Akan Tampil di Jerman