TEMPO.CO, Bandung--Perangkat pemantau gempa Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, kembali raib digondol maling. Negara diperkirakan mengalami kerugian material sedikitnya Rp 90 juta.
Juru bicara Polda Jawa Barat Komisaris Besar Martinus Sitompul mengungkapkan, berdasarkan laporan, alat pemantau gempa gunung api aktif di utara Bandung itu diketahui raib Selasa 21 Mei 2013 sekitar pukul 15.00 WIB. "Diduga kuat dicuri,"kata dia saat dihubungi Rabu 22 Mei 2013. (Lihat: Lagi, Alat Pemantau Gempa Tangkuban Parahu Dicuri)
Adapun peralatan milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang dicuri ini meliputi 1 unit alat Seismometer L22C dan kabel seismometer sepanjang 5 meter, sebuah accu basah 12 volt merek Yuasa. "Sebelumnya, alat-alat ini sebelum hilang terpasang di lokasi station seismik Kawah Ratu. Kerugian mencapai Rp 90 juta,"kata Martinus.
Terkait kasus ini, polisi sejauh ini sudah meminta keterangan para saksi, termasuk saksi pelapor petugas pos pantau Gunung Tangkuban Ilham dan Endang. "Pelaku masih dalam penyelidikan," kata Martinus.
Seperti diketahui, Kawasan Gunung Tangkuban Parahu merupakan taman wisata yang dikelola PT Graha Rani Putra Persada. Saat Lebaran tahun 2012 dan Februari lalu sempat dinyatakan berstatus waspada dan ditutup untuk umum.
ERICK P. HARDI
Terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Baca juga:
Alat Pemantau Gempa Gunung Dieng Dicuri Maling
Alat Pemantau Tsunami Sering Dijahili Pelintas
Surono: Pencurian Alat Seismograf adalah Tindakan Sembrono
Ibu Darin Mumtazah: Wawancarai Saja Kucing Saya