TEMPO.CO, Jakarta - Nama Darin Mumtazah mencuat lantaran dua kali mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. Perempuan yang masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK) kelas 3 ini dikabarkan dekat dengan tersangka kasus dugaan suap impor daging sapi, Luthfi Hasan Ishaaq.
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Aris Merdeka Sirait siap mendampingi jika gadis belia itu memerlukan pendamping. “Sudah dipanggil dua kali dan tidak datang, bisa jadi dia sedang ketakutan,” ujar Arist pada Tempo, 23 Mei 2013.
Aris meminta pada KPK untuk bisa membaca situasi tersebut. KPK harus dapat menghormati hak anak, minimal dengan melakukan dua hal, yaitu menghargai hak anak dan disediakan pendamping selama pemeriksaan.
"Kedua selama proses pemeriksaan nanti jangan sampai Darin terekspos. Jangan melakukan pemeriksaan terbuka, dan jangan sampai membiarkan Darin harus menunggu di ruang tunggu untuk melakukan pemeriksaan," kata Aris tegas.
Sampai saat ini, pihak Komnas PA belum mengambil sikap terlalu jauh. Namun diakui Aris pihaknya siap untuk mendampingi dan senantiasa memberi sinyal untuk membantu.
“Sejauh ini kami baru menyelidiki kebenaran tentang Darin,” terang Aris. Komnas PA sudah melakukan penyelidikan di lingkungan tempat tinggal serta sekolah Darin. “Pihak guru mengakui bahwa dia adalah murid baru di sekolah tersebut.”
AISHA
Topik terhangat:
Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita Lain:
Inilah Daftar Aliran Dana Fathanah ke 45 Perempuan
Luthfi ke Rumah Darin Mumtazah Dua Kali Seminggu
Wakil Bupati Bogor Tersangka Kasus Video Mesum
10 Makanan yang Bikin Anda Panjang Umur