Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Tahanan Lolos dari Penjara Kejam Korea Utara

image-gnews
Ilustrasi. azpenalreform.a
Ilustrasi. azpenalreform.a
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Hanya satu tahanan yang lahir di kamp North Korea dan berhasil melarikan diri. Dialah Shin Dong-hyuk. Di Camp 14 ini --penjara yang disebut-sebut terkejam di Korea Utara-- Dong-hyuk lahir dan dibesarkan.

Camp 14 merupakan kamp konsentrasi yang berada di Kaechon Korea Utara. Tempat "memperbudak" tahanan politik yang dibangun sejak 1959. Dong-hyuk lahir dan besar di penjara ini. Penjaga yang mengatur perkawinan orangtua Dong-hyuk.

Shin tumbuh tanpa pengetahuan dunia luar dan kehidupan sosial. Ia hanya tahu selain pencurian, penyiksaan, dan pengaduan yang menjadi bagian kehidupan sehari-harinya di kamp. Dong-hyuk juga memandang ayahnya sekedar orang kenalan. Ia tega mengkhianati ibu dan saudaranya demi sepiring nasi sehingga mereka dihukum mati.

Dong-hyuk melarikan diri pada usia 23. Ia bakal menghadapi hukuman mati kalau tertangkap. Ia melarikan diri ke Cina hingga akhirnya ke Seoul Korea Selatan.

Perjalanan Dong-hyuk itu dibukukan "Escape From Camp 14", yang ditulis koresponden Washington Post Blaine Harden pada Maret lalu. Mantan Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton menyebutkan nama Shin di Holocaust Memorial Museum di Washington.

The Christian Science Monitor, Selasa 21 Mei 2013 menurunkan wawancara dengan penulis Harden. Berikur petikannya:

Apakah ini seperti kamp Nazi Jerman?
Tidak, ini bukan kamp kematian. Pemerintah tidak menghukum mati tahanan. Tapi mereka memperkerjakan tahanan sampai mati dan terjadi selama bertahun-tahun.

Mungkin analogi yang lebih baik adalah Gulag Stalin. Kamp-kamp didirikan oleh Kim-Il sung, seorang pendukung Stalin, sebagai cerminan dari Rusia Komunis. Yang berbeda dalam kasus Korea Utara adalah bahwa mereka tampaknya kejam dan telah berlangsung dua kali lebih lama.

Camp 14 memiliki reputasi untuk merumahkan banyak pejabat Pyongyang yang diduga mengkhianati rezim. Ini adalah kamp yang mustahil untuk keluar, dengan tidak adanya rehabilitasi; penjaga memperlakukannya sebagai garis depan militer. Banyak yang kurang tidur, bekerja berlebihan, dan disiksa secara kejam.

Shin dilahirkan di tempat gelap, produk dari kamp. Bagaimana dia 'mengakhiri' kegelapan itu?
Ya, dia berbicara tentang kebangkitan. Dia memiliki ide awal setelah ibunya dihukum mati. Dia masih 14 tahun saat dijebloskan ke penjara bawah tanah dengan seorang pria yang baik kepadanya, merawat luka-lukanya setelah dia disiksa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebaikan orang itu—seseorang yang Shin juluki "Paman"—adalah sesuatu untuknya yang benar-benar baru. Orang itu membagi makanannya dengan dia. Dia pada dasarnya curahkan perhatian dan cinta kepada Shin dengan cara yang belum pernah dialaminya. Jadi, setelah Shin dikeluarkan, kembali ke kehidupan kamp normal, didorong dan diganggu, itu memukulnya dengan keras. Dia merasa ketakutan. Dia mulai memandang kamp itu untuk yang sebenarnya: tempat yang benar-benar menyedihkan, kotor, dan bau.

Beritahu kami tentang saat Shin setelah bertemu seorang tahanan berpendidikan bernama Park.
Shin ditugaskan untuk mengadu tentang Park, tapi pada akhirnya, dia tidak melakukannya. Park mulai menceritakan Shin banyak cerita. Suatu saat, Park menanyakan Shin tentang tempat tinggalnya. Shin menjawab, “Saya dari sini.” Park mengatakan kepadanya, “Saya dari Pyongyang, ibukota.” Shin belum pernah mendengar tentang tempat itu.

Tapi daripada menertawakannya, Park memberinya pelajaran tentang apa artinya menjadi warga planet ini. Sebelum itu Shin tidak pernah tahu bahwa ada orang yang hidup diluar pagar kamp.

Pembicaraan tentang daging panggang yang akhirnya menangkap perhatian Shin. Dia mulai bermimpi tentang makanan, memajukan langkahnya, dan mengejutkan sendiri dengan meminta Park untuk melarikan diri dengan dia. Shin tertarik dalam mencari hidangan berikutnya, diatas semua. Fokusnya sebagai mahluk liar didalam kamp adalah pertahanan diri dan memaksimalkan kalori. Itu adalah segalanya, alasan utama dari pelariannya. Dia tidak mengejar tagihan hak.

Seperti apakah Shin?
Dia benar-benar cerdas. Perjalanan dia sangat mengerikan. Tapi dia memiliki teman-teman yang bisa dipercayai sekarang. Dia pandai melawak, tidak kekanak-kanakan, tetapi mendapat kebahagian saat berada dengan teman-teman, terutama ketika mereka semua makan malam bersama.

Dia mengeluarkan ponsel Galaxy besar terakhir kali aku melihatnya. Smartphones tidak lebih baru baginya dari konsep persahabatan atau cinta. Mereka berdua bagian dari kehidupannya yang baru, dan saya pikir bahwa dia memiliki waktu lebih mudah dengan teknologi daripada emosi manusia. Tapi dia tampaknya tahu bahwa perannya adalah untuk memberitahu dunia melalui hidupnya tentang apa yang terjadi di kamp-kamp sekarang, dan jenis anak-anak yang mereka besarkan di sana.

CSMONITOR | WIKI | DIMITRI ALLEGRO BOESTAMI

Hangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat
| Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah

Perlu baca:
EDSUS Jala Cinta dan Uang Fathanah

Inilah Daftar Aliran Dana Fathanah ke 45 Perempuan

Wakil Bupati Bogor Tersangka Kasus Video Mesum

Luthfi ke Rumah Darin Mumtazah Dua Kali Seminggu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.