TEMPO.CO , Turku:Tak hanya wanita yang bakal melengos saat melihat pria stres. Dalam penelitian lain, para pria juga tak tertarik dengan perempuan yang terlihat stres di wajah mereka.
"Stres bisa menghambat kesuburan," kata peneliti riset, Markus Rantala, seorang profesor biologi di University of Turku di Finlandia. Karena itu, sambung Rantala, seperti dikutip LiveScience edisi 21 Mei 2013, tidak mengherankan jika pria maupun wanita stres mengalami perubahan ekspresi wajah sehingga menjadi lebih dingin.
Namun penelitian terbaru ini menunjukkan salah satu perbedaan gender yang mengganggu : pria tidak lebih tertarik pada wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat -- faktor lain yang tampak pada wajah. Namun penelitian sebelumnya pada penilaian pria mengenai kecantikan menemukan bahwa wanita lebih suka pria dengan respon sistem kekebalan tubuh yang kuat.
"Temuan utama ini sedikit mengecewakan kami sebab kami tidak menemukan bahwa sistem kekebalan tubuh ada kaitannya dengan tingkat ketertarikan pada wanita," ujar Rantala yang risetnya dipublikasikan di jurnal Biology Letters edisi 21 Mei 2013.
Penilaian atas kecantikan bisa secara budaya maupun individu, tetapi psikolog dan biolog menemukan bahwa manusia di seluruh dunia cenderung sepakat mengenai beberapa hal. "Misalnya, pria lebih suka wanita yang lebih muda serta pria atau wanita cenderung untuk melihat seseorang terlihat sakit atau berpenyakit," ungkap Rantala. Evolusi yang terjadi mendorong orang untuk melihat seseorang dengan indikasi kesehatan atau kesuburan.
Penelitian-penelitian pada persepsi ketertarikan wanita dan kesehatan mereka bercampur baur. Ia dan rekan-rekannya bertanya pada 52 orang Latvia untuk melihat foto wajah mereka yang diambil saat periode fertilitas dalam siklus menstruasi. Para wanita ini juga mendapatkan vaksinasi hepatitis B. Sebulan sebelum dan sesudah disuntik, para peneliti mengecek contoh darah mereka untuk mengukur hormon dan antibodi serta protein sistem kekebalan tubuh yang membantu tubuh melawan penyerang asing. Para ilmuwan juga mengukur prosentase lemak tubuh para wanita itu.
Selanjutnya, 18 pria diminta untuk menilai foto wajah para wanita tersebut untuk ketertarikan dengan skala 0 - 11. Hasilnya menunjukkan bahwa wajah yang paling menarik tidak serta merta milik mereka yang mempunyai respon kekebalan tubuh yang terkuat. Namun, wanita dengan dengan level kortisol paling rendah mempunyai posisi sebagai wanita yang lebih menarik.
Lemak tubuh juga ada kaitannya dengan ketertarikan, seperti wanita yang paling kurus dan paling gemuk terlihat sebagai yang paling tidak menarik. "Sama seperti stres, obesitas dan kekurangan berat badan juga menyebabkan masalah kesuburan," ungkap Rantala.
LIVE SCIENCE I ARBA'IYAH SATRIANI
Topik terhangat:
Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
EDSUS Cinta Fathanah
Luthfi Panggil Darin Mumtazah `Mamah`
Sri Mulyani Masuk 100 Wanita Berpengaruh Dunia
Dituding Ngemplang Pajak, Fuad Rahmany: Eko Bohong