TEMPO.CO, Muenchen-Bayern Muenchen adalah salah satu klub di Jerman yang paling dibenci oleh masyarakat Jerman lainnya. Kebencian itu tak terlepas dari sejarah kelam klub dangan julukan The Bavarians ini. Dalam laporan yang ditulis Guardian, Sabtu 25 Mei 2013, disebutkan bahwa Bayern mempunyai hobi membajak para pemain bintang di klub lain degan tawaran harga yang sangat tinggi. Hal ini kemudian yang membuat klub lain miskin pemain dan mengalami kebangkrutan. Pada era 90-an, Bayern pernah melakukan pembajakan pemain dari klub FC Karlsruhe.
Di Jerman, ada istilah Bayern-Dusel, yaitu berarti keberuntungan yang tidak layak untuk Bayern. Maksud keberuntungan yang tidak layak di sini adalah periode dimana Bayern mengalami masa-masa keemasan pada 1970. Kala itu, beberapa pertandingan kemenangan Bayern yang berhasil diraih, adalah berkat gol pada menit-menit akhir menjelang babak kedua. Dari sinilah masyarakat Jerman menilai gelar kemenangan Bayern sangatlah tidak pantas diraih karena itu didasarkan pada keberuntungan.
Bayern Muenchen adalah klub yang paling kaya di Jerman. Bayern terletak di negara bagian Bavaria yang juga merupakan negara bagian yang paling kaya di antara negara-negara bagian Jerman lainnya. Pada 2011, Bavaria mensubsidi senilai 3,6 juta euro atau Rp 45 miliar untuk negara-negara bagian Jerman lainnya yang miskin, seperti Berlin. Ini tidak kali pertama, sejak tahun 1986 Bavaria sudah mensubsidi negara bagian Jerman lainnya yang sedang krisis keuangan.
Pada saat negara-negara yang tergabung di Uni Eropa mengalami krisis, Bavaria adalah satu-satunya yang menyuarakan kampanye bantuan kepada negara-negara yang mengalami krisis, seperti Yunani, dan Cyprus.
Ada semacam masalah psikologis yang menyebabkan Bayern Muenchen dibenci oleh masyarakat Jerman. Salah satunya adalah karena klub itu adalah kebanggan bagi Bavaria yang mempunyai paham kesukuan yang kuat dalam identitas budaya mereka. Sebelum bergabung dengan Kekaisaran Jerman, dan masih mejadi Kerajaan Bavaria pada 1918, masyarakat Bavaria sering mengejek orang-orang Prussia (Kekaisaran Jerman).
Akan tetapi setelah mulai bergabung dengan Kekaisaran Jerman sebagai wilayah yang diistimewakan, paham kesukuan itu hilang dengan sendirinya. Malah di awal abad 21, Bavaria justru membantu beberapa negara-negara federasi Jerman yang sedang krisis.
Hal itu pun sudah dilakukan oleh Bayern Muenchen, sepuluh tahun terakhir ini, Bayern banyak membantu beberapa klub di Bundesliga yang sedang kriris. Pada 2003 mereka menghibahkan dana yang tidak diberi tahu jumlahnya berapa, kepada FC St. Pauli. Juga mereka meminjamkan dana senilai 2 juta euro atau Rp 25 miliar kepada Borussia Dortmund yang sedang berada di ambang kehancuran finansial.
REZA ADITYA RAMADHAN
Berita Lainnya
Kisah Lewandowski, Dedikasi Untuk Sang Ayah
Benang Merah Dortmund 1997 dengan 2013
Dortmund Vs Bayern: Final Komplet Buat Klopp
Alasan Inter Pilih Mazzarri