TEMPO.CO , Jakarta:Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti menyebutkan, Kementerian itu tengah menganggarkan Rp 44,5 miliar untuk merevitalisasi situs sejarah Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur. Anggaran tersebut dianggarkan sampai tahun 2014 untuk delapan dari sepuluh situs sejarah yang ada di Ende."Yang dua situs lain ditangani Yayasan Ende Flores," kata dia di kantornya, Jumat, 24 Mei 2013.
Dua situs yang ditangani oleh Yayasan Ende Flores menghabiskan anggaran sekitar Rp 9,5 miliar. Wiendu mengatakan, pembagian tanggung jawab ini dilakukan agar tumpang tindih.
Wiendu kemudian menyebutkan ke sepuluh situs tersebut adalah Rumah Pengasingan, Taman Rendo, Lapangan Pancasila, Taman Pancasila, Makam Ibu Amsi (Mertua Bung Karno), Gedung Imaculata, Museum Tenun, Gereja Katedral, Pos Militer, Dernaga, dan Masjid. Dua situs pertama adalah yang ditangani oleh Yayasan Ende Flores dalam revitalisasinya. "Nanti sepuluh situs ini dihubungkan dengan jalur seperti koridor," kata Wiendu menjelaskan.
Proses revitalisasi dan pendirian Yayasan Ende Flores ini digagas oleh Wakil Presiden Boediono yang menganggap pentingnya situs ini bagi pendidikan sejarah.
Sekretaris Wakil Presiden Bidang Kesra dan Penanggulangan Kemiskinan Bambang Widianto, menjelaskan perhatian Wakil Presiden Boediono terhadap Ende adalah karena ada permintaan dari penduduk setempat saat Boediono mengunjungi Ende.
TRI ARTINING PUTRI
Terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Terpopuler:
PKS: VW Caravelle Milik Luthfi, bukan DPP
Twitter Dipo Soal Franz Magnis Dinilai Tak Pantas
Orangtua Darin Kenalkan Luthfi Hasan Sebagai Suami
KPK Sita Lagi Mobil Luthfi di PKS, Johan: Lancar