TEMPO.CO, Lumajang-Sejumlah nama kandidat calon ketua tanfidz Nahdlatul Ulama Jawa Timur mulai bermunculan menjelang Konferensi Wilayah NU Jawa Timur di Pondok Pesantren Bumi Shalawat, Tulangan, Sidoarjo pada 31 Mei-2 Juni 2013. Nama-nama itu mulai sering disebut-sebut di tingkat pengurus cabang NU.
“Untuk calon Ketua Tanfidz yang ramai dibicarakan dan mulai banyak bermunculan,” kata Ketua Tafidziyah Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama Kabupaten Lumajang, Samsul Huda, Senin 27 Mei 2013.
Baca Juga:
Samsul menyebut beberapa nama yang muncul adalah Ketua Tanfidz PWNU saat ini KH Hasan Mutawakil Allallah. Kyai Mutawakil adalah pengasuh pondok pesantren Zainul Hasan, Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Nama lain yang muncul adalah KH Samsul Arifin atau yang sering disapa Gus Aab (Ketua Tanfidz PCNU Jember), lalu KH Syaiful Chalim (Ketua PCNU Surabaya), dan Abdurrahman Usman (mantan Ketua PCNU Jombang).
Selain mereka, menurut Samsul, ada juga yang menyebut nama KH Abdullah Khafabih Mahrus Ali (Pengasuh Ponpes Lirboyo, Kediri), Abdurrahman Nafis LC (Wakil Katib Syuriah PWNU Jatim), serta KH Marzuki Mustamar (Ketua PCNU Malang).
Samsul mengatakan, nama-nama tersebut sudah ramai dibicarakan di kalangan pengurus cabang. "Mereka merupakan kader-kader yang mulai muncul. Beberapa nama sudah bersedia untuk maju," kata Samsul yang pada Musyawarah Tingkat Cabang, Desember 2012 lalu terpilih sebagai Ketua PCNU Lumajang.
Dalam beberapa pertemuan di PWNU, sudah ada kriteria-kriteria yang layak untuk menjadi Ketua PWNU Jawa Timur. "Sudah ada. Tapi tidak etis kalau saya sebutkan saat ini," katanya. Sumber Tempo di kalangan NU Lumajang, KH Hasan Mutawakil Alallah bakal dipertahankan sebagai Ketua PWNU Jatim periode mendatang.
Berbeda dengan tanfidz, posisi Ketua Rois Syuriah PWNU Jawa Timur tidak banyak diperdebatkan. Samsul mengatakan, untuk posisi Rois Syuriah PWNU Jatim kemungkinan bakal tetap dipegang KH Miftahul Ahyar, Pengasuh Ponpes Miftachussunah Kedung Tarukan Surabaya.
Samsul mengatakan, dalam musyawarah PWNU mendatang, sistem pemilihannya tetap seperti pemilihan-pemilihan sebelumnya. "Pilihan langsung. One man one vote," kata dia. Baru-baru ini, kata Samsul, memang sempat meuncul wacana pemilihan ketua dengan menggunakan sistem perwakilan atau Ahlul Halli Wal Aqdi. Namun sistem itu masih harus dibicarakan di tingkat muktamar.
Informasi yang dihimpun Tempo, setiap pengurus cabang se-Jawa Timur yang berjumlah 42 pengurus cabang kabupaten/kota akan mendelegasikan tujuh orang dalam Konferwil NU di Sidoarjo. Dari tujuh delegasi itu, dua orang memiliki hak suara (ketua tanfidz dan rois syuriah). Para ketua tanfidz PCNU se-Jatim ini akan memilih Ketua Tanfidz PWNU demikian pula rois syuriahnya.
DAVID PRIYASIDHARTA