TEMPO.CO, Surabaya- Kemenangan Ganjar Pranowo dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah memotivasi pasangan Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah, jago yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur.
Menurut anggota tim pemenangan Bambang-Said, Adi Sutarwijono, mulai hari ini isu kemenangan Ganjar akan dipakai sebagai materi sosialisasi Bambang-Said di tiap daerah yang dikunjungi. Tujuannya untuk memompa semangat kader-kader PDI Perjuangan agar tidak silau dengan pasangan petahana Soekarwo-Saifullah Yusuf.
"Sore ini Bambang bertemu kader partai di Gedung Patria Blitar. Materi pidato pertama dia adalah: Kemenangan Ganjar Pranowo membuktikan bahwa keadaan bisa diubah," kata Adi, Senin, 27 Mei 2013.
Adi makin optimistis Bambang-Said mampu menang di Jawa Timur. Alasannya dalam beberapa hal potensi Bambang lebih bagus dari Ganjar. "Bambang pernah menjadi Wali Kota Surabaya yang berhasil. Dia juga berhasil membangun soliditas di internal partai," ujar Adi.
Posisi Bambang saat ini, kata Adi, juga tidak berbeda dengan Ganjar sebelum pemilihan dilaksanakan. Keduanya sama-sama dianggap under dog, calon yang tak diperhitungkan. "Yang perlu kami waspadai sekarang adalah strategi inkumben untuk memenangkan pilkada Jawa Timur setelah belajar dari kekalahan inkumben di Jawa Tengah," kata Adi.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Hotman Siahaan ragu sukses Ganjar bisa dibawa ke Jawa Timur. Alasannya, di Jawa Tengah faktor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sangat berperan. "Sentimen anti-Bibit Waluyo setelah berseteru dengan Jokowi sangat besar," kata dia.
Buruknya komunikasi Bibit denga mayarakat dan partai-parti politik, menurut Hotman, turut menyumbang terpuruknya mantan Pangdam IV/Diponegoro tersebut. "Bibit sering mempertontonkan kemarahannya secara terbuka, masyarakat jadi tidak simpati," kata Hotman.
Adapun faktor kemenangan Ganjar yang paling dominan, kata Hotman, sejak dulu kultur Jawa Tengah adalah PDI Perjuangan. Ia mencontohkan calon aggota legislatif asal Batak berhasil meraih kursi di Senayan karena berangkat dari PDI Perjuangan. "Kemenangan Bibit pada periode lalu juga lebih di karenakan faktor wakilnya, Rustriningsih," kata Hotman.
KUKUH S WIBOWO