TEMPO.CO, Denpasar-Direktur Utama PT Citilink Indonesia , M. Arif Wibowo mengatakan dalam menghadapi persaingan di maskapai murah (low cost carier - LCC), Citilink harus lebih efisien. Yakni dengan mengganti pesawat lama berkapasitas kecil tapi biaya operasional tinggi.
Maskapai ini akan mengganti pesawat Boeing 737 yang sudah tua, seperti pesawat Boeing yang delay di Yogyakarta dengan Airbus 320. "Citilink ingin cepat-cepat untuk tidak lagi mengoperasikan pesawat dengan biaya operasional yang tinggi" kata Arif pada acara promotional flight Citilink Airbus 320 di Denpasar, 27 Mei 2012.
Untuk itu, menurut Arif, pihaknya akan menghentikan operasi pesawat Boeing 737 yang sekarang berjumlah 7 pesawat di bulan ini. Sampai akhir tahun Citilink akan mempunyai 24 pesawat Airbus 320. "Saat ini Citilink punya 22 pesawat Airbus 320 dan akan menambah dua lagi" kata Arif.
Arif mengatakan bahwa Citilink akan fokus di 22 rute utama diantaranya, Jakarta, Medan, dan Denpasar. Citilink akan berjuang keras di 22 rute utama dengan jakarta sebagai basenya. "Semakin rotasi pesawat optimal maka biaya operasional akan semakin efisien" kata Arif.
Ia menambahkan saat ini pangsa pasar (market share) Citilink sebesar 16 persen, dihitung dengan rute-rute Citilink terbang. "Tahun lalu market share Citilink di bawah 5 persen" kata Arif menambahkan.
Sementara itu, Komisioner Independent Garuda merangkap Senior Advisor Citilink, Peter F. Gontha mengatakan Citilink masih merugi saat ini. "Dalam industri LCC, jika tiga tahun masih merugi itu wajar" kata Peter.
Ia berharap dalam dua tahun ke depan, Citilink sudah bisa menghasilkan untung. Peter menambahkan dengan menggunakan LCC, keamanan perlu juga diutamakan. Ia mencontohkan kasus delay pesawat Citilink di Yogyakarta pertengahan Mei.
"Kejadian di Yogya tersebut terjadi karena Citilink tidak mau terbang karena mau aman. Lebih baik penumpang marah daripada tidak aman" kata Peter menambahkan.
RIZKI PUSPITA SARI
Topik Terhangat
Darin Mumtazah & Luthfi | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK
Berita Terpopuler:
Daftar 'Perang' Antar Kubu di PKS
Ciuman Massal sebagai Protes
Dewan Masjid: Ceramah Tak Boleh Pakai Toa
Hitung Cepat Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo Unggul
SBY: Negara Menjamin Kebebasan Beribadah
Pelaku Potong 'Burung' Ajak Muhyi Menikah