TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Energi SUmber Daya dan Mineral, Susilo Siswoutomo mengatakan, dugaan awal peristiwa Freeport diduga hanyalah musibah. "Terowongannya kan berkilo-kilo meter dan sudah dipakai 10-15 tahun," kata Susilo.
Menurut dia, kejadian ini merupakan fenomena musibah. "Di terowongan banyak air menetes sehingga basah. Dindinganya kan kapuk yang keras mungkin ada goncangan," ujarnya saat ditemui di press room, 27 Mei 2013.
Ia mengatakan, pada kunjungannya ke Freeport Kamis kemarin, ia meneulusri hingga ke dalam. "Nanti saya berikan skemanya agar tahu persis kejadiannya gimana agar tidak ada missunderstanding," kata Susilo.
Menurut Susilo, korban merupakan pekerja tambang, tidak ada pegawai pemerintah daerah. Sementara ini, hukuman belum diputuskan. "Tunggu saja hasil investigasi," ujar SUsilo.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menyatakan belum membahas sanksi yang mungkin diberikan kepada PT Freeport Indonesia atas insiden Big Gossan. Pemerintah mengklaim akan melakukan tahapa investigasi untuk menemukan penyebab runtuhnya terowongan ruang kelas di fasilitas pelatihan pertambangan Big Gossan.
Baca Juga:
"Jangan berandai-andai dulu. Yang terpenting sekarang fokus penyelamatan selesai. Kami sudah bentuk Tim Investigasi Independen untuk mengecek," kata Menteri ESDM Jero Wacik dalam konferensi pers di kantornya, Rabu pekan lalu, 22 Mei 2013.
WINNIE AMALIA R
Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha
Baca juga:
Daftar 'Perang' Antar Kubu di PKS
Ciuman Massal sebagai Protes
Hitung Cepat Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo Unggul
Digugat Pencabulan, Korban Potong 'Burung' Melawan