Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Karakter Orang Cerdas Menyerap Informasi

image-gnews
Ilustrasi. optenetpc.com
Ilustrasi. optenetpc.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Orang dengan tingkat kecerdasan tinggi ternyata lebih lambat dalam mendeteksi benda dengan latar belakang yang bergerak. Hal ini dikarenakan otak mereka menghalangi masuknya informasi tidak penting, demikian diungkapkan para ilmuwan Amerika. Namun orang-orang ber IQ tinggi ini sangat bagus dalam mendeteksi gerakan benda-benda kecil, demikian diungkapkan hasil penelitian yang dilakukan pada 53 orang dan dipublikasikan di jurnal Current Biology.

Hasil riset ini membantu para ilmuwan dalam memahami hal-hal yang membuat sebuah otak lebih efisien dan lebih cerdas. Dalam penelitian ini, orang-orang diminta untuk menyaksikan klip video dengan balok hitam-putih bergerak melintasi layar komputer. Beberapa klip kecil mengisi bagian tengah layar, sementara yang lainnya memenuhi layar.

Tugas perorangan dari peserta adalah mengidentifikasi gerakan dari balok-balok tersebut, ke kanan atau ke kiri. Partisipan juga mengikuti tes intelegensia.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan skor IQ lebih tinggi ternyata lebih cepat dalam memperhatikan gerakan balok saat mengamati gambar yang paling kecil. Tetapi mereka lambat dalam mendeteksi gerakan dalam gambar yang lebih besar.

Michael Melnick dari University of Rochester, yang terlibat dalam penelitian ini menjelaskan bahwa hasil riset sangat jelas. "Dari penelitian sebelumnya kami sudah menduga bahwa semua partisipan tidak bagus dalam mendeteksi gerakan dari gambar yang lebih besar, tetapi mereka yang ber-IQ lebih tinggi, hasilnya lebih buruk lagi," ujar dia seperti dikutip situs BBC edisi 24 Mei 2013.

Melnick menjelaskan bahwa dalam banyak kasus, gerakan latar belakang kurang penting dibandingkan gerakan objek bergerak di depan, contohnya mengemudi mobil, berjalan menuruni lapangan atau menggerakkan mata ke seluruh ruangan.
Saat IQ seseorang meningkat, demikian juga kemampuan dia untuk menghalangi gangguan gerakan dari latar belakang dan berkonsentrasi di bagian depan. Dalam penelitian awal terhadap 12 orang, ada 64 persen hubungan antara tekanan gerakan dan skor IQ. Dalam penelitian yang lebih besar pada 53 orang, hubungan itu ditemukan sebesar 71 persen.

Sebaliknya, penelitian sebelumnya mengenai hubungan antara kecerdasan dan reaksi waktu, diskriminasi warna dan sensitivitas nada ditemukan hanya mempunyai korelasi 20-40 persen. Namun kemampuan untuk mengabaikan gerakan latar belakang bukanlah satu-satunya indikator kecerdasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena kecerdasan merupakan sesuatu yang luas, Anda tidak bisa melacaknya hanya pada satu bagian otak saja," ujar Duje Tadin yang juga terlibat dalam riset ini. Namun, ia menambahkan, "karena tugas ini sangat simpel dan sangat erat hubungannya dengan IQ, maka hal itu memberikan petunjuk mengenai hal yang membuat otak lebih efisien, sehingga menjadi lebih cerdas."

"Kita tahu dari penelitian sebelumnya bagian tertentu dari otak yang terlibat dalam tekanan visual pada gerakan latar belakang," ujar Tadin. "Hubungan baru dengan kecerdasan ini memberikan target yang bagus untuk mencari perbedaan mengenai proses neural, apa yang berbeda dengan neurochemistry, apa yang berbeda dengan neurotransmitter pada orang dengan IQ yang berbeda-beda."

BBC I ARBA'IYAH SATRIANI



Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha

Baca juga:
Yahoo! Bidik Hulu

Komputer Bekas Apple 1 Terjual Rp 6,3 Miliar

Ribuan Lukisan Gua Prasejarah Meksiko 

Planet Mars Dihujani Asteroid 200 Kali Per Tahun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia