TEMPO.CO, Beijing - CEO Lenovo, Yang Yuanqing pekan ini mengatakan bahwa perusahaannya yang berbasis di China akan membawa produk ponsel pintarnya ke pasar Amerika Serikat dalam satu tahun. Dalam wawancara dengan Wall Street Journal, ia mendeskripsikan pasar ponsel sebagai kompetisi berikutnya bagi Lenovo, yang telah mengalami peningkatan penjualan PC meski seluruh dunia tengah mengalami penurunan.
"Ponsel pintar adalah kesempatan baru kami," kata Yang. Lenovo melihat pasar ponsel pintar sebagai sumber pertumbuhan jangka panjang. "Sebagai perusahaan publik, harus memperhatikan cara untuk terus berkembang."
Menurut IDC, biro riset dan analisis pasar, Lenovo telah menjadi produsen ponsel pintar terbesar kedua di China. Lenovo mencatat penjualan 11,4 persen, setelah Samsung yang mencapai 17,4 persen. Lenovo mulai berekspansi ke China sejak 2012. Memperkenalkan ponsel pintar pada pasar yang tengah tumbuh seperti India dan Rusia. Meski Lenovo belum mengadakan kampanye serupa di Eropa dan Amerika Serikat.
Di China, penjualan ponsel pintar Lenovo meningkat drastis. Pengiriman domestik kuartal lalu melampaui periode yang sama tahun 2012. Tapi, kata Yang, meniru kesuksesan di Amerika Serikat mungkin akan menjadi tugas berat. Lenovo harus membuat kesepakatan dengan provider, dan perlu mempertimbangkan akuisisi untuk memfasilitasi proses.
Tapi, mungkin yang menjadi rintangan terbesar bagi Lenovo adalah branding. Meski merk Lenovo terkenal di China, tapi Lenovo relatif kurang dikenal di Amerika Serikat. Menurut Yang, pasar ponsel pintar "lebih seperti industri fasion," dengan kompetitor kelas atas seperti Apple dan Samsung meluncurkan kampanye penjualan secara teratur. "Kami tahu pentingnya penjualan, dan kami akan memperkuat itu," kata Yang.
THE VERGE | APRILIANI GITA FITRIA
Berita terpopuler:
Samsung Dirumorkan Rilis Galaxy S4 Mini
Intel Atom Bakal Hadir di Samsung Galaxy Tab 3
Microsoft Gandeng Google untuk Aplikasi YouTube
Begini Karakter Orang Cerdas Menyerap Informasi