TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Henni Bariah mengatakan puskesmasnya baru menerima satu mesin pemindai atau scanner Kartu Jakarta Sehat yang dilengkapi chip dan barcode. Menurut dia, satu pemindai tidak cukup untuk menangani 300 pasien KJS yang tiap hari datang berobat atau sekitar 9.000 pasien per bulannya.
"Kalau Puskesmas di kelurahan mungkin cukup ya, satu scanner saja. Kalau Puskesmas kecamatan, saya rasa butuh satu lagi," kata Henni setelah peluncuran KJS tahap dua di Puskesmas Kecamatan Koja, Selasa, 28 Mei 2013.
Henni mengatakan sekarang ia akan bertahan dengan satu buah scanner dulu. Namun, dia akan segera mengajukan penambahan scanner secepatnya agar lebih mudah dalam melayani ratusan pasien KJS tersebut. Sampai hari ini semua kecamatan yang telah meluncurkan KJS baru menerima satu pemindai. (Baca: Pasien KJS Diminta Berobat ke Puskesmas)
Berdasarkan data dari Pemerintah Kota Jakarta Utara, enam kecamatan di Jakarta Utara meluncurkan KJS. Keenam kecamatan itu adalah Penjaringan (1.305 kartu), Pademangan (722), Tanjung Priok (1.750), Kelapa Gading (750), Koja (1.462), dan Cilincing 1.750 kartu. Total ada 7649 kartu. Adapun wilayah Jakarta Utara direncanakan menerima 105.715 kartu. Simak berita layanan kesehatan KJS di sini.
ISTMAN MP
Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha
Metro Terpopuler
Jokowi Bagikan 1,7 Juta KJS Baru Hari Ini
Kelola Sampah Jakarta, Warga Bisa Dapat Insentif
Korban Potong 'Burung' Berharap Bisa Operasi