TEMPO.CO, Sorong - Badan usaha milik negara produsen semen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menargetkan bisa menguasai 50 persen pasar semen di wilayah Papua. Kepala Pengembangan Pemasaran Semen Indonesia Rudi Hartono mengatakan target itu seiring langkah perseroan membangun pabrik pengemasan di Sorong pada akhir 2012 lalu.
“Kami akan memaksimalkan utilitisasi packing plant,” katanya usai seminar infrastruktur yang digelar Semen Indonesia di Sorong, Selasa, 28 Mei 2013.
Menurut dia, dengan pabrik pengemasan berkapasitas 300 ribu ton tersebut akan mendorong permintaan produk Semen Indonesia menjadi 30-40 ribu ton per bulan. Rudi mengatakan kebutuhan semen di Papua relatif tidak stabil. “Tidak seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia,” katanya.
Karena itu, perusahaan yang sebelumnya bernama PT Semen Gresik Tbk itu akan mendongkrak kebutuhan semen di Papua yang sebelumnya jumlahnya relatif kecil. Selama ini, kata Rudi, pasar semen di Sorong Raya hanya menyerap 12 ribu ton produk Semen Indonesia per bulan.
Namun Rudi tidak merinci berapa realisasi perolehan pangsa pasar Semen Indonesia di Papua saat ini dan siapa saja penguasa pasar di sana.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia pada periode Januari-April 2013, volume penjualan semen di wilayah Maluku dan Irian Jaya naik 14 persen menjadi 449 ribu ton. Penjualan semen di Maluku dan Irian Jaya menyumbang hanya 2,4 persen dari total penjualan semen nasional yang sebesar 18,1 juta ton.
Baca Juga:
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sorong Selatan Amos Kasi mengatakan pabrik pengemasan Semen Indonesia akan menjamin ketersediaan pasokan semen yang selama ini minim di Papua. Minimnya pasokan semen selama ini telah mengakibatkan pembangunan infrastruktur di Papua terhambat.
“Kerusakan infrastruktur tidak bisa segera diatasi lantaran kelangkaan semen,” katanya. Saat ini kondisi jaringan jalan di Sorong Selatan sangat buruk. Dari 400 kilometer jaringan jalan, hanya 40 persen dalam keadaan baik.
Dia meminta agar Semen Indonesia tidak hanya membangun pabrik pengemasan di Papua. Melainkan juga agar perusahaan pelat merah tersebut juga berinvestasi membangun pabrik semen.
Meski demikian Rudi menambahkan dalam waktu beberapa tahun mendatang perseroan masih akan mengoptimalkan pabrik pengemasan. Sebab untuk membangun pabrik semen harus ada jaminan produknya nanti akan terserap di pasar Papua.
ENDRI KURNIAWATI
Topik Terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Berita Terpopuler:
KPK: Hilmi Punya Banyak Informasi Soal Luthfi
Daftar Pemenang Indonesian Movie Award 2013
Ini 21 Pemain Timnas Lawan Belanda
Masjid Dibakar, Anti-Islam Merebak di Inggris
Reza Rahadian Tak Sengaja Injak Gaun BCL
Jokowi Berpeluang Jadi Calon Presiden dari PDIP