TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi), Thomas Sembiring menyambut pembebasan kuota impor daging sapi premium (prime cut). "Kuota 6.400 ton itu memang kurang, (sebab) setahun pasar kita bisa serap 9 ribu ton," ujarnya melalui telepon, Selasa 28 Mei 2013.
Untuk itu, menurutnya, 71 importir yang bernaung dalam asosiasinya akan memperbesar impor daging sapi premium mereka. Hanya saja, Thomas mengkritisi pembatasan pintu masuk daging sapi premium yang hanya bisa melalui tiga Bandara yakni Soekarno Hatta, Jakarta; Polonia, Medan dan Ngurah Rai, Bali. "Kami belum hitung selisihnya, tapi pengiriman udara itu pasti lebih mahal," katanya.
Selain itu, Thomas menyatakan telah diberitahu soal proses perizinan hewan dan produk hewan yang akan dilakukan melalui satu pintu secara online melalui INATRADE di Kementerian Perdagangan.
Mekanismenya, setelah importir memasukkan permohonan impor ke INATRADE, petugas akan mengirim permohonan tersebut ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) secara online untuk mendapat rekomendasi. Setelah rekomendasi keluar, baru Kementerian Perdagangan akan membuatkan surat persetujuan impor. "Jadi nanti kita masukkan permohonannya cuma sekali di Kemendag itu," ujarnya.
PINGIT ARIA
Topik Terhangat
Darin Mumtazah & Luthfi| Kisruh Kartu Jakarta Sehat |Menkeu Baru |PKS Vs KPK| Vitalia Sesha
Bisnis Terpopuler
Chatib Basri: Harga BBM Dijamin Naik
Gita Wirjawan Akan Pangkas Perjalanan Dinas
Survei: Publik Menolak Kenaikan Harga BBM